Wabub didampingi Sekda meninjau sejumlah tempat fasilitas di Kota Mojosari yang akan dinilai tim Adipura

IM.com – Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, memimpin peninjauan lapangan di beberapa rute evaluasi persiapan Adipura Tahun 2017 yakni Puskesmas Modopuro, Sungai Gembolo, GOR Gajahmada Mojosari, Pasar Legi, SMPN 1 Mojosari, terminal dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), RSUD Prof. Dr. Soekandar serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Belahan Tengah, Kamis (2/11-2017).

Salah satu point penting yang ditekankan wakil bupati adalah perbaikan dan peningkatan fasilitas umum haruslah bersifat permanen. Ini karena Mojosari adalah Kota utama bagi Kabupaten Mojokerto, yang hampir tiap tahun mewakili Kabupaten Mojokerto dalam penilaian Adipura.

“Saya harap Adipura tidak menjadi satu-satunya acuan dan pemacu untuk berbenah. Perbaikan dan peningkatan fasilitas umum harus dikerjakan dengan permanen, karena hampir tiap tahun Kota Mojosari mewakili Kabupaten Mojokerto dalam penilaian Adipura. Hasilnya harus nyata dan bisa dirasakan masyarakat. Contohnya pengolahan kompos di TPA, saya harap hasilnya bisa dibagikan secara gratis pada masyarakat untuk dimanfaatkan pada sektor pertanian,” tekannya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Herry Soewito yang ikut mendampingi wakil bupati, dalam arahannya menekankan kerjasama tim koordinator beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam mematangkan rencana jelang kedatangan tim penilai Adipura yang akan tiba pada pertengahan bulan November ini.

“Kerjasama antara tim koordinator dan OPD terkait penting untuk ditingkatkan, terutama jelang kedatangan tim penilai Adipura pada pertengahan November ini. Kita berharap Kabupaten Mojokerto di tahun 2017 ini, bisa kembali meraih Adipura seperti tahun lalu,” imbaunya.

Selain itu Herry menambahkan jika trotoar dan bahu jalan harus difungsikan sebagaimana mestinya. Pun demikian dengan kebersihan Pasar Legi (jalan, drainase dan penertiban pedagang) serta Sungai Gembolo (terkait kebersihan). Ia berharap agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, dan menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan.

“Trotoar adalah hak para pedestrian (pejalan kaki), begitupun dengan bahu jalan yang harus dikembalikan ke fungsi normalnya. Untuk Pasar Legi, saya sangat tekankan pada aspek kebersihannya terutama drainase, jalan, pengolahan sampah dan penertiban pedagang. Masyarakat juga diimbau untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai. Ini yang masih kita temui di Sungai Gembolo tadi contohnya. Sampah seharusnya bisa diambil manfaatnya, misal untuk kompos dan kerajinan daur ulang,” reviewnya.(ika/uyo)

114

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini