Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto Bupati Ikfina Fahmawati bersama Kapolres AKBP Dony Alexander meninjau tempat isolasi pasien Covid-19 di Kantor Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Selasa (6/7/2021).


IM.com – Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto mendirikan tempat isolasi di beberapa desa yang warganya banyak terpapar virus corona. Langkah ini sebagai upaya menyiasati terbatasnya ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) pasien di ruang isolasi rumah sakit.

Salah satu tempat isolasi yang ditinjau Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto Bupati Ikfina Fahmawati berada di Kantor Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan. Diketahui, kasus Covid-19 di desa ini telah mewabah sampai ke tiga dusun.

“Kami laporkan di tiga dusun yang beberapa yakni Watesumpak, Blendren dan Jatisumber, ada 17 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Lima di antaranya meninggal dunia,” kata Camat Trowulan, Try Rahardjo Murdianto, dalam laporannya ke Ketua Satgas Covid-19, Selasa (6/7/2021) siang.

Try mengatakan, hampir setiap hari ada warganya yang meninggal dunia. Bahkan, beberapa di antaranya tiba-tiba menghembuskan nafas terakhir tanpa gejala sakit apapun.

“Saat ini warga minta diberikan pelatihan tata cara pemulasaraan jenazah, yang diragukan terpapar virus. Pengamanan terus dilakukan dengan one gate system. Jadi, hanya ada satu pintu akses keluar masuk demi keamanan,” cetusnya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Ikfina Fahmawati menginstruksikan agar warga Watesumpak untuk terus berhati-hati, dan membekali diri dengan patuh protokol kesehatan 5 M. Kewaspadaan ini menjadi makin tinggi, mengingat nakes dan bed occupancy rate (BOR) Kabuaten Mojokerto sudah terbatas saat ini. (Baca: Gubernur Khofifah Instruksikan Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto Tambah Bed Isolasi Pasien).

“Selama kita mengabaikan dan meremehkan prokes, inilah yang terjadi (kasus naik). Nakes kita sudah terbatas, rumah sakit juga demikian, semuanya sudah kerja melebihi kapasitas. Tolong kerjasamanya. Saat ini yang bisa menolong kita adalah diri sendiri masing-masing,” tegas Bupati Mojokerto ini.

Sebelum mengevaluasi update Covid-19 Desa Watesumpak, Bupati Ikfina bersama Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander dan Kepala Kejari Gaos Wicaksono, turun langsung memeriksa kendaraan roda dua maupun roda empat bernopol luar daerah yang memasuki wilayah Kabupaten Mojokerto. Pemeriksaan dilakukan di pos penyekatan wilayah Pusat Perkulakan Sepatu (PPS) Trowulan.

Pemeriksaan meliputi identitas diri, surat keterangan bebas Covid-19, bukti telah divaksin, hingga urgensi atau kepentingan tujuan perjalanan. Secara tegas, warga yang tidak dapat menunjukkan data-data tersebut, diminta untuk langsung putar balik.

Ikfina menyatakan, dengan cara ini, pihaknya berusaha menekan agar mobilitas warga di PPKM darurat bisa diminimalkan, sebelum kita mampu mencapai vaksinasi paling tidak 70 persen

“Mereka yang melintas harus sudah vaksin, punya keterangan hasil test covid minimal sehari sebelum perjalanan, dan ada urgensi dalam tujuan. Bagi yang tidak bisa menunjukkan, kita arahkan untuk pulang saja. Karena banyak juga yang dari luar daerah seperti Jombang, Kediri dan Nganjuk. Sudah ada sekitar 50 kendaraan.,” terang bupati.

Kapolres Mojokerto pada keteranganya mengatakan bahwa pengetatan dan penyekatan ini, akan terus dilakukan demi membatasi mobilitas warga. Aturan tegas terus diterapkan, demi menegakkan aturan PPKM darurat.

“Ini hari ke empat PPKM darurat, kita cek pos-pos penyekatan di tiga titik yakni Trawas, Trowulan dan Ngoro. Ada kegiatan teatrikal di tiap pos, seperti juga hari ini juga kita punya karakter pocong dan keranda mayat, untuk simbol warning bahaya Covid-19 yang dapat mengancam keselamatan nyawa,” kata Kapolres Mojokerto. (im)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini