IM.com – Di tengah situasi ketidakpastian dampak dari kondisi geopolitik global pasca pandemi Covid-19, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil meraup laba bersih tahun berjalan sebesar USD 326,2 juta setara Rp 4,84 triliun. Pencapaian laba tersebut naik 7 persen dibanding tahun sebelumnya karena Subholding Gas PT Pertamina (Persero) itu mampu menjaga kinerja operasional tahun 2022.
Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 3.6 miliar. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, Laba Bruto sebesar USD 780,5 Juta, Laba Operasi sebesar USD 592,2 Juta dan EBITDA sebesar USD 1.216,8 juta.
“PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022, dengan kinerja volume niaga gas periode Januari s/d Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 MMSCFD,” jelas Haryo.
Direktur Utama PT PGN Tbk, M. Haryo Yunianto, menyampaikan, dalam menghadapi kondisi eksternal tahun 2022, PGN terus mengoptimalkan perluasan infrastruktur gas bumi dan kehandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju Net Zero Emission.
Di sisi lain, PGN terus mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis. Untuk menjaga margin perusahaan, PGN meningkatkan kegiatan Niaga Gas Bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail.
Selain itu, PGN juga mengembangkan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas. Dengan sejumlah strategi tersebut, perusahaan gas bumi ini berhasil mencatatkan Laba Bersih Tahun Berjalan Yang Diatribusikan ke Entitas Induk USD 326,2 juta setara Rp 4,84 Triliun (kurs USD: Rp 14.850) atau 7 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari sisi operasional, volume lifting minyak & gas di tahun 2022 meningkat menjadi 28.870 BOEPD dari 24.086 BOEPD serta adanya kenaikan ICP yang tinggi, termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan tahun 2022. Demikian juga dengan transportasi minyak, juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya mencapai 9.706 BOEPD.
“Untuk kinerja LPG processing mencapai sebesar 134 Ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 92,7 Ton per hari,” jelasnya.
PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94 persen atau 748 km menjadi 11.524 km pada 2022. Sehingga total pelanggan kini mencapai 838.953 pelanggan.
“Pada tahun 2023 kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission(NZE),” pungkas Haryo. (im)