IM.com – PT Multi Bintang Indonesia Tbk (Multi Bintang) tak mau ketinggalan dalam mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mentransformasi industri nasional menjadi industri hijau. Komitmen itu diwujudkan melalui pengadaan fasilitas biomassa yang bisa menghasilkan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan untuk menggantikan penggunaan bahan bakar gas alam dalam proses produksi di pabrik Multi Bintang.
Fasilitas biomassa ini resmi dibuka di lokasi yang tak jauh dari pabrik Multi Bintang, Desa Sampangagung, Mojokerto, Jawa Timur. Untuk menyediakan fasilitas biomassa ini, PT Multi Bintang bekerja sama dengan PT Tasma Bio Energi.
Perusahaan multinasional di Mojokerto ini mengklaim transformasi bahan bakar gas alam ke EBT ini akan mengurangi emisi CO2 dari operasional brewery di Sampangagung hingga 90% atau setara dengan 5.000 ton CO2.
“Sebagai salah satu perusahaan minuman terkemuka di Indonesia, kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Peresmian fasilitas biomassa di brewery Sampangagung merupakan bukti bahwa selain bertanggung jawab menghasilkan produk-produk minuman berkualitas, Multi Bintang juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya,” kata President Commissioner PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Cosmas Batubara saat peresmian fasilitas Biomassa, di brewery Multi Bintang Sampangagung, Mojokerto (8/11/2018).
Limbah dari pengoperasian fasilitas biomassa ini nantinya juga akan dapat digunakan kembali sebagai bahan baku pupuk organik untuk mendukung pertanian masyarakat sekitar, yang dengan sendirinya, akan menciptakan fondasi awal dari sebuah pembentukan ekosistem circular economy untuk masyarakat sekitar, kata Cosmas.
“Fasilitas biomassa ini merupakan pertanggungjawaban kami terhadap lingkungan dan sosial. Lebih dari itu, kami menargetkan di tahun 2020 untuk dapat mencapai zero emission waste di semua mata rantai produksi dan operasional Multi Bintang. Terima kasih kepada mitra kami, PT Tasma Bio Energi yang membantu Multi Bintang dalam mewujudkan Brew a Better Indonesia,” tutup Cosmas.
Biomassa ini akan menggantikan energi panas yang selama ini bersumber dari gas alam (energi fosil) dengan EBT untuk memanaskan boiler dalam proses brewing dan operasional brewery lainnya. EBT dihasilkan dari pembakaran 80% limbah industri pertanian (limbah sekam padi) dan juga 20% limbah industri pengolahan kayu (limbah cacahan kayu).
“Peresmian fasilitas biomassa ini, merupakan sebuah pencapaian yang semakin mendekatkan kami dengan salah satu target keberlanjutan (sustainability) perusahaan yaitu penggunaan 100% energi panas hasil dari EBT di tahun 2023 untuk semua proses operasional kami”, tutur Supply Chain Director PT Multi Bintang Indonesia, Chew Boon Hee.
Peresmian fasilitas Biomassa EBT ini tentu mendapat sambutan positif dari Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi. Menurut Wabup, dengan proses produksi yang efisien pastinya akan meningkatkan keunggulan daya saing produk di pasaran.
“Saya apresiasi PT Multi Bintang Indonesia Tbk yang sudah membuat inovasi pertama untuk energi terbarukan, yang paling penting adalah multi effect dari circular economy-nya,” Wakil Bupati Mojokerto.
Pengadaan fasilitas Biomassa di pabrik bir berkadar alkohol rendah ini sejalan dengan amanat UU Perindustrian 3/2014 mengenai transformasi menyeluruh industri nasional menjadi industri hijau. UU tersebut mengamanatkan pelaku usaha untuk efisien dalam penggunaan bahan baku, energi dan air.
Karena itu, pemerintah berharap apa yang dilakukan oleh PT Multi Bintang ini bisa menjadi contoh perusahaan lain di Mojokerto yang masih menggunakan energi gas alam dalam proses produksinya.
“Saya mengharapkan agar industri lain dapat mencontoh inovasi yang telah diterapkan oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Sehingga dapat tercipta industri hijau yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Direktorat Jenderal Industri Agro Kementrian Perindustrian Abdul Rochim. (im)