IM.com – Kemarau panjang tahun ini menyebabkan Kolam Segaran di situs peninggalan Kerajaan Majapahit mengering. Konon, kolam berukuran 375 x 175 meter persegi itu digunakan para Raja Majaphit sebagai tempat pembuangan perabotan hidangan dari bahan emas usai dipakai untuk menjamu tamu kenegaraan. Masih adakah bukti cerita legendaris itu di dalam Kolam Segaran sekarang?
Apabila legenda itu benar dan perabotan (gelas, cawan dan piring emas) itu masih ada, maka barang-barang bernilai tinggi itu atau jejaknya akan terlihat saat Kolam Segaran mengering. Saat ini, air hanya menggenang di bagian tengah dan sudut utara kolam.
Tapi penampakannya? Dasar kolam tersebut hanya terlihat tanah yang pecah-pecah karena mengering dihiasi rumput liar.
“Hanya berupa tanah, tidak ada piring emas. Kalau ada pasti diserbu orang,” kata Juru Pelihara Kolam Segaran dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Adi Waluyo, Senin (19/11/2018). “Itu hanya cerita rakyat”.
Walau demikian, Adi menyatakan, mengeringnya Kolam Segaran adalah fenomena langka.
“Ini langka, 10 tahun terakhir belum pernah kering seperti ini,” tandasnya. Menurut Adi, sejak tiga bulan lalu, kolam berkedalaman 2,88 meter itu sudah kering.
Legenda Kolam Segaran sangat populer di kalangan masyarakat, karena diceritakan turun temurun. Bahkan di beberapa buku hikayat Majapahit juga ada yang menyebutkan demikian.
Namun hal positifnya, Kolam Segaran semakin populer dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Trowulan, Mojokerto yang disebut sebagai kawasan pusat Kerajaan Majapahit jaman dulu.
Menurut riwayat sebenarnya, Kolam Segaran sempat terkubur dengan tanah pasca runtuhnya Kerajaan Majapahit. Situs ini baru ditemukan kembali pada era colonial Belanda Belanda tahun 1926.
Pada masa orde baru tahun 1974, kolam ini kemudian dipugar. Proses pemugaran memakan waktu 10 tahun. (tik/im)