IM.com – Pemberdayaan wilayah pertahanan di darat yang direalisasikan melalui kegiatan pembinaan teritorial (Binter) harus didukung oleh kesiapan dan kemampuan sumber daya manusia dalam hal ini para prajurit yang mengawaki Binter.
Demikian disampaikan Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, SH., saat membuka kegiatan Pembinaan Kesiapan Aparat Kewilayahan dan Kemampuan Teritorial (Binsiap Apwil dan Puanter) Triwulan I TA. 2020 di Pendopo Griya Paramitra, Jalan Gajah Mada Nomor 4 Kota Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (11/02/2020).
Lebih lanjut Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, SH., menegaskan, untuk mencapai kondisi tersebut (kesiapan dan kemampuan SDM, – red) diperlukan upaya Pembinaan Kesiapan Aparat Kewilayahan dan Kemampuan Teritorial (Binsiap Apwil dan Puanter) yang dilaksanakan setiap triwulan dalam setiap tahun anggaran, khususnya bagi para Babinsa.
“Kegiatan ini (Binsiap Apwil Puanter) juga, dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan prajurit dalam pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat,” tegas Alumni Akmil Angkatan 2000 Kecabangan Infantri.
Ditegaskannya, para Babinsa tidak hanya sebatas memahami dan menguasai lima kemampuan teritorial, namun yang lebih penting mampu menerapkannya dalam pelaksanaan tugas pembinaan teritorial dalam rangka pembinaan wilayah.
“Pemahaman, penguasaan dan penerapan lima kemampuan teritorial ini, sesuatu yang absolut yang harus dilaksanakan para Babinsa,” tandas pria yang pernah menjabat Danyonif Raider Khusus 753/VCS Sorong – Papua Barat.
Ditekankan juga oleh Dandim, Babinsa harus dikenal masyarakat, berintegrasi dan bersinergi dengan unsur Tiga Pilar Desa (Kades dan Bhabinkamtibmas) maupun komponen masyarakat lainnya yang ada di wilayah binaan.
Babinsa harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam segala situasi dan kondisi, sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran atau peran negara. “Untuk itu berbuatlah yang terbaik, tulus dan ikhlas untuk masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya.
Sekedar informasi, dalam kegiatan Binsiap Apwil Puanter, para Babinsa dibekali materi Ilmu Teritorial serta materi pendukung diantaranya adat istiadat dan budaya masyarakat, perkembangan teknologi informasi, serta sejumlah materi lainnya sesuai situasi dan kondisi wilayah. (uyo)
