IM.com – Ada yang istimewah di acara peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan Kota Mojokerto. Acara berlangsung penuh haru ketika Tita Rahayu, dipanggil kedepan dan diberikan penghargaan oleh Wali Kota Mas’ud Yunus.
Tita Rahayu adalah penyandang disabilitas yang mempunyai semangat kerja tinggi di kantornya sebagai pegawai kontrak di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto. “Kita harus memberikan suatu kesempatan dan dorongan kepada siapapun terutama kaum wanita. Termasuk wanita penyandang disabilitas untuk diberi kesempatan melaksanakan hak dan kewajibannya baik di tataran domesitik maupun tataran publik,” tutur Wali Kota, di Graha Praja Wijaya Kantor Pemkot Mojokerto.
Apresiasi tersebut diberikan karena Tita adalah seorang ibu yang penyandang disabilitas juga bekerja sebagai operator komputer, guru TPQ, guru les dan seorang yang dapat memberikan bimbingan menjahit. “Ini potensi yang luar biasa,” puji Mas’ud Yunus.
Wali Kota berharap penyandang disabilitas dengan keterbatasannya bisa melakukan aktifitas yang bermanfaat untuk dirinya maupun untuk orang lain. Bahkan di Kota Mojokerto ada jaminan untuk mendapatkan pekerjaan.
“Saya akan meminta kepada semua OPD apabila ada kesempatan mengangkat penyandang disabilitas sebagai pegawai non-PNS sebagaimana yang sudah dimulai di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja ini,” serunya.
Emansipasi menurut Islam, terangnya, yaitu wanita mempunyai hak untuk pendidikan yang setara. Punya hak melakukan pekerjaan setara. Oleh karena itu di dalam Islam barangsiapa beramal kebajikan, laki-laki maupun perempuan asal didasari iman, maka Allah akan memberikan jaminan kehidupan yang baik. “Ini menunjukkan bahwa di dalam tataran publik, wanita itu punya hak sama dengan laki-laki,” jelasnya. (ika/uyo)
