IM.com – Kepolisian Daerah Jawa Timur menggandekan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk memerangi berita bohong (hoaks). Kedua lembaga bersinergi menangkal hoaks sesuai peran dan spesialisasi masing-masing.
Sinergi Polda dan PWI Jatim ditandai dengan kegiatan audensi di Gedung Lobby Tribrata, lantai 2 Mapolda Jatim, Selasa (23/2/2021) siang. Dalam agenda itu, kepolisian mengapresiasi PWI yang dianggap menjadi bagian penting dalam upaya menangkal hoaks.
PWI dapat memberikan penilaian terhadap berita-berita yang beredar di Jatim sesuai fakta atau tidak. (Baca juga: Polda Tutup 32 Akun Medsos Penyebar Hoaks Pilpres).
“Berita hoax ini berbahaya jika dikonsumsi oleh publik, sehingga kami Polri bekerjasama dengan PWI Jatim, akan memerangi serta menangkal berita hoax yang ada di Jatim,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dalam audensi dengan PWI Jatim.
Irjen Nico menambahkan, bahwa upaya menangkal hoaks ini sangat penting dalam penanganan Covid-19 di wilayah Jatim. Sejak adanya PPKM dua tahap, hingga PPKM Mikro tahap pertama yang akan diperpanjang hingga bulan Maret 2021 mendatang, penangkalan hoaks dapat mengantisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur.
“Penanganan Covid-19 dengan penerapan PPKM sangat efektif mengurangi penyebaran Covid-19,” jelas Kapolda.
Dalam audensi itu, muncul wacana dibentukanya lembaga anti hoaks ini dapat dibentuk dari unsur pemerintah, kepolisian, pakar, media (jurnalis) hingga asosiasi cyber. Badan khusus ini memungkinkan penanganan berita hoaks bisa sejalan dengan aturan hukum yang berlaku.
Sementara itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) wilayah Jatim, Ainur Rohim menyatakan, bahwa PWI Jatim sangat mendukung langkah Kapolda Jatim menangkal berita hoax di wilayah Jawa Timur. Selain itu, untuk menangkal berita hoaks, PWI akan melakukan sosialisasi kepada pelajar SMA sederajat agar mereka memahami tentang berita hoax.
“Kami sangat mendukung langkah Bapak Kapolda untuk menangkal berita hoax di Jatim. Selain itu, PWI sendiri berencana akan melakukan sosialisasi kepada pelajar SMA di Jatim agar mengerti serta memahami berita hoax,” ujar Ainur. (im)