IM.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto menambah bed occupancy rate (BOR) sebanyak 50 persen dari jumlah yang tersedia. Penambahan itu berlaku untuk tempat isolasi maupun ruangan ICU.
Instruksi Gubernur Khofifah ini menyusul tingginya BOR di Kabupaten Mojokerto. Data Dinas Kesehatan setempat per Jumat 25 Juni 2021 mencatat tingkat keterisian tempat tidur untuk mengisolasi pasien Covid-19 sudah mencapai 91,61 persen atau 306 bed terisi dari total 334 bed yang tersedia. (Baca: Covid-19 di Mojokerto Melonjak, Begini Langkah Satgas Covid-19 Atasi Ketersediaan BOR).
“BOR di Kabupaten Mojokerto cukup tinggi. Saya sudah menyampaikan kepada ibu Bupati Mojokerto, harus ada percepatan penambahan tempat tidur. sekarang sudah dalam perencanaan. Tetapi paling tidak untuk Kabupaten Mojokerto seyogyanya sesegera mungkin ditambah 50 persen” kata Khofifah saat meninjau vaksinasi pencegahan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, Senin (5/7/2021).
Kegiatan vaksinasi dilaksanakan di Pendapa Kantor Kecamatan Ngoro dengan dikawal langsung Ketua Satgas Covid-19 yang juga Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, bersama Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander.
Selain penambahan BOR, gubernur memerintahkan kesiapan alat kesehatan seperti tabung oksigen dan ventilator, dengan tenaga medis yang andal.
“Penambahan BOS juga harus lengkap dengan alkes beserta para nakes yang andal. Perawat dari waiting list, bisa kita maksimalkan untuk membantu. Lakukan briefing dulu dengan cermat,” ujar Khofifah.
Terkait vaksinasi, Gubernur Khofifah menyebut bahwa Jawa Timur sampai saat ini tidak berhenti melaksanakan percepatan vaksinasi. Pada pantauan kali ini, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa target vaksinasi Jawa Timur mencapai 300 ribu. Maka dari itu, Kodam/V Brawijaya, Polda Jawa Timur hingga diikuti jajaran Kapolres, Kapolresta, Dandim, Bupati/Wali Kota hingga seluruh unit ke bawah, diminta untuk terus menjalin koordinasi.
“Per hari ini (Senin 5 Juli 2021), target vaksin kita adalah 300 ribu. Ini Jawa Timur ya, bukan Pemprov saja. Insyallah hari ini Pemprov Jawa Timur dapat droping vaksin dari Jakarta, sesuai rekom tanggal 5 Juli kemarin. Akan kita drop ke Mojokerto juga segera. Kemarin juga sudah ada lima kab/kota sudah habis vaksinnya. Maka dari itu, saya minta semua koordinasi. Semua harus all in one, termasuk masyarakat juga. Mohon taati semua aturan PPKM darurat demi keselamatan bersama,” tambah gubernur.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melaporkan bahwa Pemkab terus melaksanakan langkah-langkah konkrit, tepat dan cepat dalam penanganan Covid-19. Bupati menjelaskan beberapa problem di lapangan salah satunya keterbatasan nakes.
“Beberapa waktu lalu, Pak Wagub Jawa Timur datang ke Kabupaten Mojokerto, dengan memberi bantuan 10 ribu rapid antigen, sebagai senjata kami untuk tracing oleh tim surveilans puskesmas. Kami juga sudah siapkan tambahan bed, namun tenaganya yang kurang siap. Kami dibantu Kapolres dan Dandim 0815, juga sinergi dengan ulama,” terang Bupati Ikfina.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Langit Kresna Janitra pada kesemoatan yang sama memaparkan, bahwa ini RSUD Prof. dr. Soekandar Mojosari, telah menambah 40 bed menjadi total 100 bed sejak minggu lalu. Demikian juga rumah sakit swasta telah mendapat instruksi penambahan bed.
Jumlah ventilator yang ada, saat ini tidak cukup maksimal meningat peningkatan angka kasus Covid-19 di Kabupaten Mojokerto. Penambahan kasus tertinggi tercatat pada tanggal 1 Juli yakni 81 kasus, dan tanggal 2 Juli sebanyak 72, dan kasus aktif per 4 Juli sebanyak 563 kasus. Tim Satgas Covid-19 terus memaksimalkan tracing, dengan cakupan 30 orang kontak erat dari satu orang terkonfirmasi positif Covid-19. (im)