Bupati Ikfina Fahmawati bersama 400 guru SD kelas 1 dan 2 peserta bimbingan teknis (Bimtek) transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan di Graha Maja Tama, Kamis (13/7/2023).

IM.com – Ratusan guru Sekolah Dasar (SD) kelas 1 dan 2 se-Kabupaten Mojokerto mendapat pembinaan terkait 6 pondasi pendidikan dan pembelajaran untuk anak didik. Selain itu, ada tiga poin penting yang harus ditekankan kepada siswa-siswi yang baru menjalani masa transisi dari PAUD ke SD.

Bupati Ikfina Fahmawati menjelaskan 3 poin yang harus diperhatikan oleh guru SD kelas 1 dan 2 yakni pertama, tidak boleh ada yang mensyaratkan kemampuan baca, tulis dan hitung ketika anak-anak masuk mendaftar dari TK-RA ke Sekolah Dasar.
Kedua, melaksanakan pengenalan lingkungan terhadap anak didik selama 2 minggu pertama ketika mereka masuk di sekolah dasar, mengenalkan kepada orang tua terhadap proses belajar yang akan diikuti oleh putra-putrinya, dan memetakan kemampuan anak.


“Ketiga, bahwa proses kegiatan yang menyenangkan ini merupakan penguatan 6 fondasi itu dilanjutkan sampai nanti di akhir kelas 2, dan penguatan dari 6 fondasi harus dikuasai oleh anak-anak kita ini betul-betul bisa dilaksanakan,” katanya.

Tiga poin itu dipaparkan Bupati Ikfina dalam agenda bimbingan teknis (Bimtek) transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan. Kegiatan ini diikuti 400 guru SD kelas 1 dan 2 se-Kabupaten Mojokerto di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), pada Kamis, (13/7/2023) pagi.

“Bimtek ini untuk membentuk anak-anak di Bumi Majapahit yang berkualitas, yakni dengan anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sehingga harapannya, anak-anak memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki masa pendidikan dasar,” paparnya.

Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa dalam melaksanakan transisi pendidikan PAUD ke SD, guru kelas 1 maupun kelas 2 boleh mengenalkan keterampilan membaca, menulis dan berhitung, akan tetapi tidak boleh memaksanya, karena setiap anak memiliki kemampuan yang beragam.

“Kalau anaknya memang responnya bagus ya tidak apa-apa, jadi bukan berarti tidak boleh baca, dan menulis bukan begitu. Tetapi yang tidak boleh adalah memaksakan,” bebernya.

Ikfina melanjutkan, proses transisi pendidikan PAUD ke SD yang menyenangkan perlu dilakukan dengan tepat. Hal ini mengingat, banyak sekali temuan di lapangan yang menunjukkan ketika anak-anak yang berada di jenjang yang lebih tinggi, ternyata sering mengalami kebosanan atau penurunan semangat belajar.

Sedangkan, belajar itu merupakan suatu kebutuhan bagi generasi muda untuk menghadapi masa depannya. Apalagi di zaman saat ini yang dapat berubah-ubah dengan cepat.

“Solusinya memang belajar, kita harus mau belajar, karena perubahan ini yang kita belum tahu kita harus segera bisa tahu, memahaminya dan melakukannya. Maka tidak ada kata lain dan tidak ada proses lain, selain kita harus belajar,” ujarnya.

Hal tersebut perlu dilakukan, karena Ikfina menilai, bahwa untuk membangun enam fondasi pendidikan tidak cukup dilakukan di TK-RA sederajat. Lebih jauh lagih harus dilanjutkan hingga tingkat sekolah dasar yang batas akhirnya hingga kelas 2 SD.

“Maka kita harus membikin Bimtek untuk guru SD kelas 1 dan 2, supaya dapat melanjutkan pembelajaran yang menyenangkan di TK-RAnya,” bebernya.

Bupati Ikfina menekankan agar transisi pendidikan PAUD ke SD yang menyenangkan dapat berjalan lancar, maka para guru kelas 1 dan 2 kedepannya dalam mengajar harus memiliki banyak lagu-lagu dan permainan-permainan bagi para siswanya. Hal ini untuk menjadi selingan agar peserta didik tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran

“Bagaimana anda semuanya betul-betul bisa memposisikan sama dengan guru TK-RA,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono mengungkapkan, dengan dilaksanakan Bimtek kali ini, diharapkan para siswa kedepannya memiliki pondasi kemampuan belajar hingga sepanjang hayat.

“Kemampuan pondasi tersebut, dibangun secara berkesinambungan sejak di PAUD hingga sekolah Dasar,” ujar Ludfi.

Adapun enam kemampuan pondasi terdiri dari:
1. Mengenal nilai agama dan budi pekerti;

2. Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi;

3. Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar;

4. Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar;

5. Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri;

6. Pemaknaan belajar adalah suatu hal yang menyenangkan dan positif.

Acara Bimtek ini dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono, Ketua Pokja Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto. Hadir juga Ketua IGTKI Kabupaten Mojokerto, Ketua HP3 Kabupaten Mojokerto dan Bunda PAUD Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto. (im)

64

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini