IM.com – Doa restu kiai terus menyirami pasangan Cabup-Cawabup Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Sa’dulloh Syarofi atau Gus Dulloh. Setelah KH Husein Ilyas, giliran kiai sejuta umat, KH Anwar Zahid, yang mendoakan paslon nomor urut 1 itu kembali mendapat amanat memimpin Kabupaten Mojokerto sampai 5 tahun ke depan.
KH Anwar Zahid mendoakan Ikfina-Gus Dulloh bersama ribuan masyarakat dalam kegiatan sholawat memperingati Hari Santri. Acara dilaksanakan di lapangan Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, pada Jumat (1/11/2024) malam.
“Saya kaget kenapa bajunya hitam semua, dan tanpa disengaja baju saya juga hitam sama seperti idola masyarakat Kabupaten Mojokerto,” kata KH. Anwar Zahid disambut riuh majelis sholawatan.
Baca Juga: Pilbup Mojokerto 2024, KH Husein Ilyas Restui Ikfina-Gus Dulloh Perjuangkan Kesejahteraan Masyarakat
Idola Rakyat yang dimaksud Kiai Anwar Zahid tentu saja Ikfina-Gus Dulloh. Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua DPC PKB sekaligus Ketua DPRD Ayni Zuroh mendampingi paslon yang diusung partainya.
Jika Ikfina-Gus Dulloh terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati Mojokerto 2025-2030, Kiai Anwar Zahid berharap, pasangan ini bisa membuat Bumi Majapahit seperti Negeri Saba, wilayah yang dipuji Allah SWT dalam Al Qur’an. Dengan harapan itu, ia mengajak masyarakat yang hadir di majelis sholawat, agar mendoakan yang terbaik untuk paslon nomor urut 1.
“Bu Ikfina Fahmawati kita doakan, mudah-mudahan Allah mengijabah hajat beliau. Saya cuma mengajak panjenengan berharap dan berdoa, mudah-mudahan beliau menjadi pemimpin yang baik,” ungkapnya.
Da’i kondang asal Bojonegoro ini menuturkan, jika Allah SWT sudah mentakdirkan, maka tidak ada yang mustahil dan pasti akan terjadi. Apalagi, Ikfina Fahmawati-Gus Dulloh menjadi Idola Rakyat sehingga sangat mungkin mendapat dukungan mayoritas masyarakat Kabupaten Mojokerto.
“Jadi pemimpin itu tanggung jawabnya berat. Saya hanya berpesan, kalau memang Allah menakdirkan dan mayoritas masyarakat Kabupaten Mojokerto menginginkan beliau (Ikfina Fahmawati) kembali memimpin, mudah-mudahan bisa memenuhi kriteria pemimpin yang baik dalam Islam.,” ungkap KH Anwar Zahid.
Abah Anza, sapaan akrab Kiai Anwar Zahid, menyebutkan, beberapa kriteria pemimpin yang baik dalam Islam. Antara lain, suci, terutama hatinya dan niatnya harus bersih.
“Bersih tidak cacat hukum. Dan selama kepemimpinan Bu Ikfina, saya belum pernah mendengar beliau tersandung masalah hukum,” ucap Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro.
Secara tanggungjawab moral, imbuh Abah Anza, pemimpin harus menyelamatkan dan mensejahterakan rakyatnya, jangan hanya mementingkan kepentingan pribadi, kelompok, keluarga apalagi memperkaya diri sendiri. Selain itu, sosok pemimpin juga harus memiliki iman yang kuat, bisa dipercaya, tidak suka membohongi rakyatnya dan janji-janji (Kampanye) harus terealisasi.
“Jangan sampai lain di bibir lain di hati, karena pemimpin itu lisannya adalah hatinya, ucapannya adalah perbuatannya, perkataannya adalah tindakannya. Pemimpin harus kuat mendapatkan dukungan mayoritas masyarakat,” tuturnya.
Menurut Anwar Zahid, sederet kriteria pemimpin itu tidak hanya berlaku untuk Kabupaten Mojokerto, tapi seluruh Indonesia. “Saya berdoa dan berharap Allah mentakdirkan pemimpin-pemimpin yang terbaik,” tuturnya.
Anwar Zahid menilai kepemimpinan Ikfina Fahmawati di Kabupaten Mojokerto selama tiga tahun lebih, menunjukkan emansipasi wanita memiliki peran hebat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara era modern ini. Menurutnya, yang penting untuk dinilai dari sosok pemimpin adalah memiliki keunggulan, kapabilitas dan prestasi.
“Dan yang terpenting, kepala daerah jangan sampai mengabaikan pondok pesantren, apalagi para ulama dan kiai. Makanya, Bu Ikfina Fahmawati gandeng Gus Sa’dulloh, biar betul-betul bisa mendampingi,” pungkas KH Anwar Zahid. (imo)