Ilustrasi
Ilustrasi mutasi jabatan

IM.com – Wacana pergantian Direktur RSUD Jombang, Jawa Timur, semakin menguat di penghujung musim rotasi jabatan ini. Di balik kabar tersebut, terselip pandangan yang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pengusung pasangan Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Warsubi–Salman (Warsa).

Kartiyono, politisi PKB yang juga anggota Komisi A DPRD Jombang, memandang langkah Bupati Abah Warsubi sebagai hal yang lumrah.

“Wajar, setiap pergantian pucuk pimpinan di daerah, tentunya pimpinan akan membentuk tim kerja yang solid, yang kompak dan bisa menterjemahkan visi misi serta cita-cita dan harapan Bupati terpilih, dan itu hal yang wajar,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).

Namun, ia tak sekadar melihatnya sebagai formalitas pergantian jabatan. Kartiyono meyakini, pergantian ini adalah bagian dari upaya Bupati untuk memperbaiki tata kelola RSUD.

“Apapun keputusan Bupati itu tidak lain untuk memperbaiki tata kelola pelayanan masyarakat, kalau di rumah sakit ya pelayanan kesehatan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, Bupati memiliki tanggung jawab penuh atas kualitas layanan kesehatan di daerahnya.

“Artinya memang peningkatan kualitas pelayanan dan sebagainya kan memang menjadi satu paket tanggung jawab Bupati terpilih, jadi ini merupakan suatu yang lazim lah, kalau ada Bupati baru, kemudian melakukan rotasi,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Angin mutasi kembali berembus di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang. Isu kali ini menyasar kursi pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang. Nama dr Ma’murotus Sa’diyah, yang sejak beberapa waktu terakhir menjabat sebagai direktur, disebut-sebut akan diganti.

Kabar itu semakin kencang beredar usai evaluasi pelayanan di rumah sakit pelat merah tersebut. Di lorong-lorong perbincangan pejabat, tersiar kabar bahwa Bupati Jombang sudah menyiapkan sosok baru untuk memimpin.

“Sedari awal sebelum Abah (Bupati) dilantik, sudah ada rencana mengganti Direktur RSUD Jombang (Ma’murotus Sa’diyah),” ungkap AB, salah satu pejabat Pemkab Jombang, Selasa (12/8/2025).

Saat disinggung apakah calon pengganti berasal dari jajaran lama, AB menggeleng. “Yang jelas bukan yang lama (dr Pudji Umbaran) dan bukan yang sekarang (Ma’murotus Sa’diyah). Nanti Abah yang akan mencarikan orang baru,” ujarnya.

Ia menambahkan, evaluasi pelayanan menjadi salah satu pertimbangan utama di balik pergantian. “Ada beberapa pertimbangan dan masukan yang menjadi dasar penggantian jabatan direktur RSUD Jombang,” katanya, singkat.

Di tengah riuh isu tersebut, dr Ma’murotus Sa’diyah terlihat tenang. “Soal mutasi, itu ranahnya bupati mbak,” ucapnya.

Perempuan yang akrab disapa Neng Eyi ini memilih untuk tak banyak bicara ketika ditanya soal rencana kariernya jika tak lagi menjabat.

Sementara itu, mantan Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, namanya sempat dikaitkan sebagai calon pengganti. Namun, ia tak memberi komentar saat dikonfirmasi. (ima/sip)

46

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini