IM.com – Pemkab Mojokerto merelokasi Pasar Kedungmaling Kecamatan Sooko yang tidak jauh dari lokasi lama. Proses pelaksanaan pun segera dimulai setelah melewati tahapan tander yang dimenangkan PT Insan Pesona dengan nilai Rp 20.737.474.000, dari anggaran bersumber APBD Kabupaten Mojokerto TA 2017 senilai Rp 21,77 Miliar.
Pasar Kedungmaling baru yang menempati lahan lapangan sepak bola, aset milik Pemerintahan Desa Kedungmaling itu bakal dibangun 600 kios. Ratusan lapak itu akan dibagikan gratis kepada para pedagang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto mengatakan, pembangunan pasar Kedungmaling saat ini pada tahap lelang. Rencananya, pasar yang semula di tepi jalur nasional Surabaya-Madiun akan dipindahkan ke tanah aset Desa Kedungmaling yang berjarak sekitar 100 meter.
Sebagai pasar tradisional, konsisi Pasar Kedungmaling saat ini cukup memprihatinkan. Lahan 8.200 meter persegi itu saat ini digunakan oleh 582 pedagang. Sehingga pasar dalam kondisi padat dan kumuh.
Di lokasi yang baru seluas 18.900 meter persegi yang saat ini menjadi lapangan sepak bola, lanjut Bambang, akan dibangun 600 lapak pedagang dan sejumlah fasilitas pendukung, seperti pergudangan, cold storage, tempat pembuangan sampah sementara (TPS), instalasi pengolahan air limbah (IPAL), musala, hingga fasilitas perbankan.
Bambang mematok pembangunan pasar ini akan memakan waktu selama satu tahun. Tahap pertama tahun ini dengan anggaran Rp 21,77 miliar dari APBD Kabupaten Mojokerto TA 2017, pihaknya akan menuntaskan 6 gedung utama untuk kios.
“Tahun 2018 perkiraan saya kurangnya di angka Rp 7 miliar karena masih ada beberapa lokasi yang bisa kami bangun lagi pengembangannya. Diantaranya pergudangan sewa untuk gerobak pedagang, cold storage untuk penyimpanan buah, sayur, dan ikan, daging, bisa juga perbangkan ATM center,” terangnya.
Bambang berjanji, ratusan kios di Pasar Kedungmaling yang baru, nantinya akan dibagikan secara gratis kepada para pedagang. Sebanyak 582 pedagang yang saat ini ada di pasar Kedungmaling lama akan menjadi prioritasnya.
“Paling nanti kena biaya penerbitan buku baru, ada biaya sesuai tarif perda, nilainya Rp 200-600 ribu tergantung luasannya,” tandasnya.
Sementara Kepala Desa Kedungmaling, Kukub Suwoko menambahkan, tukar guling tanah aset desa yang akan digunakan Pasar Kedungmaling telah rampung. Pihaknya berharap, warga sekitar nantinya diberdayakan untuk mengelola sejumlah fasilitas di pasar.
“Penataan parkir harapannya nanti warga setempat, jangan sampai warga sekitar hanya terdampak bau pasar, tapi juga dapat income,” tegasnya. (kus/uyo)