IM.com – Sebagai masyarakat yang tinggal di tepi hutan, warga Desa Jembul memiliki kuliner yang terbilang langka, yaitu bothok tawon. Disebut langka karena pengolahan menu tersebut tergantung pada musim dan keberuntungan, bila musim tawon memproduksi madu dan beruntung mendapatkan, maka baru bisa mengolah menu spesial tersebut.
Sarang lebah bagi warga Jembul, selain dijadikan menu oseng-oseng juga bisa dibothok, rasanya gurih dan manis, mengutip penuturan Jamik (47) pemilik warung.
Kata Jamik, di desa Jembul memang ada petani madu bernama seperti Nyono dan Sunari yang mencari lebah hutan. Tapi jika mereka tidak memperoleh buruannya, maka ia tidak bisa mengolah oseng-oseng atau bothok tawon. Yang bisa diolah adalah lebah muda atau larva yang masih di dalam sarang atau tolo), itulah yang dapat di jadikan menu masakan yang nikmat dan menyehatkan.
Bahan memasak botok tawon terdiri atas sarang lebah yang masih terdapat larva (tolo), cabe merah, cabe hijau, tomat, bawang merah, bawang putih, gula secukupnya serta garam secukupnya.
Cara membuatnya, semua bumbu-bumbu dihaluskan. Sarang lebah yang berupa telur dan larva dicampur menjadi satu lalu direbus.Setelah selesai direbus, sarang lebah tersebut digoreng hingga kering. Campurkan bumbu yang telah dihaluskan dengan sarang lebah dalam wajan penggorengan. Setelah digoreng beberapa saat dan sudah tercampur lalu dibungkus menggunakan daun pisang dan direbus hingga benar-benar matang. (dim/uyo)