IM.com – Jemaah haji asal Jawa Timur yang meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah berjumlah 16 orang. Salah satunya adalah jemaah dari Kota Mojokerto, Sriwati Tilam Sari (65).
Sriwati Tilam Sari tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 38. Almarhumah meninggal dunia setelah tiba di King Abdulaziz Airport International Airport, Jeddah dengan menggunakan penerbangan Saudi Airlines SV 5227 sekitar pukul 04.40 WAS.
Saat itu, kondisi Sriwati dilaporkan mengalami drop hingga tak sadarkan diri. Warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit King Abdullah hingga menghembuskan nafas terakhir di sana.
Sriwati bersama jemaah haji lain yang meninggal dunia akan mendapatkan nilai manfaat asuransi jiwa. Rinciannya, jemaah yang meninggal bukan karena kecelakaan akan mendapatkan sebesar Rp 39,8 juta dari PT Asuransi Takaful Keluarga.
Adapun jemaah haji yang meninggal dunia karena kecelakaan memperoleh asuransi sebesar Rp 79,7 juta. Sedangkan jemaah haji ghaib (hilang) yang dalam waktu enam bulan sejak tanggal kepulangan kloter terakhir tidak ditemukan dapat dikategorikan meninggal akan dunia mendapatkan Rp 39,8 juta.
“Selain akan mendapatkan klaim asuransi, ahli waris jemaah haji yang meninggal dunia juga akan mendapatkan sertifikat haji/badal haji, serta 5 liter air zam-zam,” kata Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Abdul Haris, di Surabaya, Selasa (19/7/2022).
Berdasarkan data dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Mekkah, total jemaah haji dari embarkasi Surabaya yang meninggal dunia sebanyak 17 orang. Sebanyak 16 orang asal Jawa Timur dan satu orang adalah warga Bali.
Dari jumlah itu, 7 orang meninggal dunia pra azmuna. Kemudian 5 jemaah masa armuzna serta 5 orang pasca armuzna.
“Dari 17 jemaah haji Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia di Tanah Suci, 11 orang diantaranya meninggal di Kota Mekkah. Kemudian tiga orang di Mina, dua di bandara, dan satu orang di Madinah,” ujar Haris.
Menurut Haris, 12 orang jemaah meninggal karena cardiovascular diseases. Sedangkan sisanya karena penyakit serangan jantung.
“Sebagian besar penyakit penyebab wafatnya jemaah haji karena serangan jantung,” tuturnya.
Haris mengatakan, jemaah haji asal Jatim yang terakhir diketahui meninggal dunia pada Senin (18/7/2022) adalah Ali Muksin Abdul Latif (56). Jemaah asal Kota Surabaya itu tergabung dalam kloter 36.
“Beliau meninggal di RSAS karena sakit terkait pencernaan (digestive disease),” ungkap Haris. (im)
Berikut daftar jemaah haji asal Jatim yang meninggal dunia di Tanah Suci:
- Bawuk Karso Samirun, 58 tahun kloter 8 asal Kabupaten Lamongan
- Alfin Hartini Soengeb, 59 tahun kloter 9 asal Kabupaten Tulungagung
- Fadlilah Muhaki Al Hapisa, 62 tahun kloter 22 asal Kabupaten Probolinggo
- Samiran Mudjiono Kartoredjo, 64 tahun kloter 10 asal Kabupaten Nganjuk
- Kiroatul Khoiroh Basari, 60 tahun kloter 37 asal Kota Surabaya
- Sriwati Tilam Sari, 65 tahun kloter 38 asal Kota Mojokerto
- Sawar Tawi Murjiya, 61 tahun kloter 30 asal Kabupaten Bondowoso
- Makhulah Samian Pirak, 55 tahun kloter 4 asal Kabupaten Lamongan
- Ngatminah Moenali Yusuf, 63 tahun kloter 36 asal Kota Surabaya
- Karno Karto Sido, 57 tahun kloter 6 asal Kabupaten Magetan
- Titik Andayani Suwadi, 50 tahun kloter 36 asal Kota Surabaya
- Muhammad Yasin Matali, 64 tahun kloter 33 asal Kabupaten Sidoarjo
- Siti Aminah Alip Rais, 62 tahun kloter 28 asal Kabupaten Banyuwangi
- Watiah Saim Muksin, 51 tahun kloter 17 asal Kabupaten Pasuruan
- Isbir Salim Hasib, 61 tahun kloter 24 asal Kabupaten Situbondo
- Ali Muksin Abdul Latif, 56 tahun kloter 36 asal Kota Surabaya