
IM.com – Bupati Mojokerto Muhammad Albarra memerespon cepat program pembentukan Koperasi Desa (Kopedes) Merah Putih yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto telah mengalokasikan anggaran guna mendukung program tersebut.
Bupati Mojokerto Muhammad Albarra mengungkapkan, Pemkab mengalokasikan anggaran untuk mendukung pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Dana yang diambil dari pergeseran anggaran sudah dapat diserap dan direalisasikan dalam program kegiatan.
“Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah mengalokasikan anggaran, baik untuk biaya pengesahan notaris sampai operasional pembentukan Koperasi Desa Merah Putih,” kata Bupati Albarra. Hal itu disampaikan Gus Barra, sapaan akrabnya, saat memberikan arahan dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UMK (PK2UMK) terkait Akuntansi Keuangan Koperasi, Selasa (22/5/2025).
Menurut Gus Barra, program pembentukan Kopedes Merah Putih sangat relevan dengan visi misi Catur Abhipraya Mubarok yang dicanangkan Bupati Muhammad Albarra dan Wabup M Rizal Octavian. Misi poin ketiga yakni membangun kemandirian ekonomi, termasuk melalui pengembangan Koperasi Desa (Kopedes) Merah Putih.
“Membangun kemandirian ekonomi pada semua tingkatan, koperasi dan UM (usaha mikro) serta BUMDesa yang berbasis masyarakat guna mewujudkan keluarga yang sejahtera,” tegas Gus Barra.
Baca Juga: Bupati Albarra Hadiri Rakor Penguatan Ekonomi Desa, Bahas Rencana Pembentukan Koperasi Merah Putih
Kegiatan PK2UMK yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kali ini juga untuk mendukung operasional Kopedes Merah Putih ke depannya. Gus Barra berharap pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi dan pelaku UMK di Kabupaten Mojokerto.
“Saya menyambut baik inisiatif ini dan berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi kegiatan seremonial. Tetapi menjadi langkah nyata dalam memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi dan pelaku UMK di Kabupaten Mojokerto ini,” harap Bupati.
Pelatihan ini diikuti 150 peserta dari ketua, pengurus, pengawas Koperasi keanggotaan se-Kabupaten Mojokerto. Turut hadir pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdakab Mojokerto, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Mojokerto serta UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Ratna Saktijaningdijah, dan Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PT. Naynau Jasa Utama Jawa Timur Yusuf Sofian sebagai narasumber.
“Pendidikan dan pelatihan akuntansi keuangan ini dianggap penting untuk meningkatkan kemampuan pengurus koperasi dalam pencatatan keuangan. Selain itu menumbuhkan kepercayaan anggota dan mitra, serta menjadi dasar dalam pengambilan keputusan,” terang Gus Barra.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto, Abdulloh Muhtar mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi terkait informasi perkembangan pembentukan Kopdes Merah Putih. Ia menyebut, setidaknya 60 desa hari ini sudah melakukan rapat musyawarah desa khusus untuk membentuk Kopdes Merah Putih, yang berdasar pada 3 pola, yakni pola pengembangan, revitalisasi dan pembentukan Kopdes baru.
“Di kabupaten Mojokerto ini ada sekitar 70 persen kopwan aktif bentukan tahun 2009-2010, yang kemudian ini akan dikembangkan menjadi Kopdes merah putih,” sebut Muhtar. (imo)