IM.com – Pemkot Mojokerto menggulirkan program pembiayaan usaha syariah (Pusyar) untuk pelaku UMKM. Sampai saat ini, dana yang dikucurkan kepada 623 pengusaha kecil itu mencapai Rp 9 miliar. Selain mudah diakses, permodalan ini tanpa bunga, biaya administrasi, dan asuransi.
Hal itu dikatakan Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus saat menyalurkan Pusyar ke sentra industri kecil menengah (IKM) cor aluminium di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Selasa (1/11/2016).
“Sampai hari ini program Pusyar telah menyentuh 623 UMKM dan IKM dengan uang beredar Rp 9 miliar,” kata Mas’ud kepada wartawan.
Mas’ud menjelaskan, saat ini program Pusyar fokus menyasar pelaku IKM cor aluminium di Kelurahan Pulorejo. Menurut dia, faktor sulitnya permodalan menjadi kendala utama para pengusaha untuk mengembangkan industri rumahan tersebut. Dengan Pusyar jidil II, setiap pengusaha bisa mengakses permodalan dengan plafon 10-50 juta.
“Kelebihan program Pusyar ini bisa diangsur selama 3 tahun, tanpa Bunga, tanpa biaya administrasi, dan tanpa asuransi,” tegasnya.
Direktur Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Kota Mojokerto, Khoirudin menambahkan, terdapat tiga item program Pusyar yang digulirkan. Pusyar jilid I menyasar pelaku UMKM dengan plafon pinjaman Rp 500 ribu sampai Rp 10 juta.
Khusus pengusaha kecil dengan produk unggulan Kota Mojokerto, seperti Onde-onde, miniatur kapal, batik, dan cor aluminium bisa mengakses Pusyar jilid II dengan plafon pinjaman Rp 10-50 juta.”Pusyar jilid 3 untuk PNS golongan I dan II, nilainya 500-10 juta bagi PNS yang punya usaha. Namun, saat ini belum jalan,” terangnya.
Khoirudin menuturkan, alokasi pinjaman untuk program Pusyar dipatok Rp 3 miliar per tahun. Setiap jilid dialokasikan Rp 1 miliar. Sejauh ini permodalan syariah bagi pengusaha kecil ini berjalan mulus. “Angka kredit macet Pusyar 0 persen,” tandasnya. (bud/uyo)