IM.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto meminjamkan 12 unit chainsaw dan dua unit perahu karet kepada Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). Sarana ini dapat mendukung pembangunan daerah berbasis pengurangan risiko bencana.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati hadir dalam acara penyerahan 12 Chainshaw dan 2 perahu karet di halaman kantor BPBD Kabupaten Mojokerto, Rabu (6/4/2022) siang. Bupati menjelaskan, ada tujuh potensi bencana yakni banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, erupsi gunung api dan kebakaran yang terjadi hampir setiap tahun di daerahnya.
“Ini perlu adanya sinergi antara Pemkab Mojokerto dengan FPRB, ini sangat penting untuk memastikan pembangunan daerah berbasis pengurangan risiko bencana,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam melaksanakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, pihaknya terbuka untuk diberi masukan. Sehingga nanti pemerintah daerah bisa memberikan fasilitas yang dibutuhkan.
“Ini untuk memastikan kebijakan yang diambil dapat mengurangi risiko bencana saat ini, tidak menambah risiko bencana baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” terangnya.
Ikfina meminta, kelembagaan penanggulangan bencana dapat bersinergi dengan semua sektor, baik antara BPBD dengan OPD, atau pemerintah dengan masyarakat untuk memberdayakan masyarakat. Terutama untuk membangun ketangguhan terhadap bencana di daerah yang rawan bencana.
“Ini bisa dilakukan seperti di sekolah yang sering terendam banjir, kemudian daerah pemukiman warga yang nanti bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan aman bencana serta Desa Tangguh Bencana (Destana, Red),” jelasnya.
Bupati Ikfina berharap, kegiatan FPRB ini bisa meningkatkan kepedulian dan menyamakan persepsi pemerintah dan pegiat dalam bidang penanggulangan bencana untuk turut mengarusutamakan pengurangan risiko bencana.
“Pengetahuan tentang FPRB dan kesiapsiagaan menghadapi musim pancaroba ini segera ditindaklanjuti, karena musim pancaroba ini telah banyak terjadi bencana di wilayah kabupaten mojokerto seperti banjir luapan, angin kencang (puting beliung),” harapannya. (im)