IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupaya menekan kasus stunting. Langkah yang dilakukan salah satunya melaksanakan pelayanan posyandu di setiap sekolah PAUD dengan melibatkan tenaga pendidik.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, penyelenggaraan pelayanan posyandu di sekolah Paud sangat penting dilakukan, untuk memfasilitasi anak yang sudah memasuki masa sekolah. Selain itu, melalui posyandu tersebut para pendidik bisa memantau dan mengukur gizi anak secara berkelanjutan dan merata.
“Sebagai penyelenggara pelayanan PAUD, anda semua harus memantau terkait gizi anak. Pemantauan yang mudah jika kita memantau melalui berat badan dan tinggi badan. Tahun depan kita harus bisa menampilkan data itu,” terang Ikfina dalam kegiatan Bimtek Posyandu anak di sekolah yang berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Jum’at (16/12/2022) pagi.
Bimtek tersebut diikuti 229 tenaga pendidik PAUD yang meliputi Kelompok Bermain (KB), TK, RA, HIMPAUDI, dan IGTKI di 5 kecamatan, Meliputi Kecamatan Trowulan, Jatirejo, Sooko, Gondang, Trawas.
Ikfina meminta para pendidik melalui posyandu itu dapat memastikan anak-anak dalam kondisi baik dan menerima gizi seimbang. Ia juga menargetkan anak balita di Kabupaten Mojokerto dapat ditimbang dan diukur panjang dan berat badannya secara keseluruhan.
“Jadi cakupan kita ini cuma 86 persen dari semua sasaran balita yang harus ditimbang serta diukur. Dan cakupan sasarannya harus 100 persen,” imbuhnya.
Bupati juga meminta para tenaga pendidik harus bekerja keras dan betul-betul mengupayakan serta mendedikasikan penuh terhadap pelayanan Posyandu di PAUD yang ada di Kabupaten Mojokerto.
“Tahun depan ini sudah mulai dilaksanakan, bahwa proses pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan fisus dapat dilakukan dengan baik,” pungkasnya. (im)