IM.com – Sejak diputuskan melalui Keppres, tahun 2017 merupakan peringatan yang ketiga kalinya Hari Santri Nasional. Beragam acara digelar untuk meramaikan momen penghargaan terhadap jasa para kyai dan kaum santri yang berjasa dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihat 1945 yang kemudian tercetus Hari Pahlawan.
Di seantero Indonesia, kaum santri memperingati dengan rasa gembira penuh kebanggaan. Di Kota Mojokerto Peringatan Hari Santri berlangsung di lapangan Korem 082 dengan inspektur upacara Walikota Mojokerto, Kyai Mas’ud Yunus yang membacakan amanat Ketum PBNU Prof. Dr. Kyai Said Aqil Siroj.
Amanat tersebut menyatakan,”Selepas Reformasi,kaum santri menjadi bandul kekuataan moderat sehingga perubahan konstitusi tidak melenceng dari khittah 1945 bahwa NKRI adalah negara-bangsa-bukan negara agama, bukan negara suku – yang mengakui seluruh warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, ras, agama, dan golongan.
Kenyataan ini perlu diungkapkan untuk menginsyafkan semua pihak, termasuk kaum santri sendiri, tentang saham mereka yang besar dalam berdiri dan tegaknya NKRI.
Tanpa kiprah kaum santri, dengan sikap-sikap sosialnya yang moderat (tawassuth), toleran (tasâmuh), proporsional (tawâzun), lurus (i’tidâl), dan wajar (iqtishâd), NKRI belum tentu eksis sampai sekarang.
Negeri-negeri muslim di Timur Tengah dan Afrika sekarang remuk dan porak poranda karena ekstremisme dan ketiadaan komunitas penyangga aliran Islam wasathiyyah.”
Upacara tersebut diikuti oleh 1.200 orang. Komandan Kodim 0815 Mojokerto Letkol Czi Budi Pamudji turut menghadiri momen bersejarah tersebut bersama jajaran pejabat sipil dan militer serta praktisi politik dan organisasi sosial kemasyarakat Kota Mojokerto. (dim/uyo)