Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis untuk para siswa SMAN 20 Bandung, Jawa Barat. Foto: Getty Images

IM.com – Presiden Prabowo Subianto mengklaim program makan bergizi gratis (MBG) berhasil. Kendati, masih ada berbagai kekurangan yang harus dievaluasi seperti banyaknya kasus siswa keracunan.

Presiden Prabowo menyebutkan, dari penerima MBG sebanyak 3 juta orang, sekitar 200 siswa menjadi korban keracunan makan bergizi gratis.  Kasus ini harus menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan program tersebut ke depan.

“Jadi bisa dikatakan yang keracunan (makanan MBG kalau) tidak salah adalah 0,005 persen” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Senin (5/5/2025).

Dengan demikian, Prabowo menyatakan keberhasilan program MBG mencapai 99,99 persen. Namun, ia mengingatkan Badan Gizi Nasional, kementerian dan seluruh jajaran terkait yang mengurus program ini agar melakukan eveluasi berbagai kekurangan seperti kasus keracunan siswa.

Menyikapi itu, Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan standar operasional prosedur (SPO) terbaru. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan SPO terbaru ini lebih ketat dibandingkan ketentuan sebelumnya.

BGN kini mewajibkan aturan pelaksanaan mengenai penanganan sisa makanan harus dilakukan di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG.

“Secara umum, dari kejadian di Cianjur, BGN menekankan SOP bahwa sisa makanan tidak boleh dibersihkan di sekolah,” kata Dadan pada Jumat (25/4/2025).

Seperti yang ramai diberitakan, ratusan anak menjadi korban keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa keracunan makan terjadi di banyak daerah sejak awal tahun.

Peristiwa keracunan terbaru terjadi pada puluhan anak sekolah di Cianjur dan Tasikmayala, Jawa Barat serta Bombana, Sulawesi Tenggara. Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal mengatakan 23 siswa SMP PGRI 1 dan 55 siswa MAN I Cianjur mengalami keracunan MBG. (imo)

11

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini