IM.com – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada triwulan I/2025 melambung di angka 5 persen. Pengungkit tertinggi berasal dari lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 10,40 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim per 5 Mei 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5 persen, naik dibanding periode yang sama tahun lalu(year on year/yoy) yakni 4,81 persen. Persentase tersebut juga malampaui capaian nasional 4,87 persen dan wilayah lain seperti Provinsi Jawa Barat 4,98 persen, Jawa Tengah 4,96 persen, hingga DKI Jakarta 4,95 persen.
“Alhamdulillah di triwulan pertama tahun 2025, ekonomi Jatim tumbuh sebesar 5 persen. Kita tentu bersyukur ekonomi Jatim mampu tumbuh di atas rata-rata nasional,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat kunjungan misi dagang di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (8/5/2025).
Merujuk data BPS, selain lapangan usaha pengadaan listrik dan gas, pertumbuhan ekonomi 5 persen juga terdongkrak oleh usaha pertanian, kehutanan dan perikanan. Perekonomian sektor produksi ini tumbuh sebesar 14,17 persen.
“Pertumbuhan ekonomi 5 persen ini menunjukkan pondasi ekonomi Jatim semakin kuat. Khususnya sektor industri pengolahan, perdagangan dan pertanian,” jelas Khofifah.
Adapun Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim pada Triwulan 1/2025 Atas Dasar Harga Berlaku mencapai Rp 819,30 triliun. Angka tersebut naik Rp 16,850 triliun dibanding Triwulan 4/2024.
PDRB Jatim didominasi sektor industri pengolahan (31,42 persen), perdagangan (18,70 persen), pertanian (10,22 persen), konstruksi (8,49 persen), serta akomodasi dan makanan minuman (6,24 persen). Gubernur memastikan pertumbuhan ekonomi yang dicapai Jatim adalah pertumbuhan ekonomi inklusif, dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
“Sehingga berpengaruh pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran,” ujar Khofifah.
Menurut Khofifah, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jatim terus menurun seiring pertumbuhan ekonomi yang merangkak naik. Dari data BPS, TPT Jatim pada Februari 2025 sebesar 3,61 persen, turun sedikit dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat 3,74 persen.
“Angka ini di bawah angka TPT nasional,” ungkap Gubernur Jatim.
Baca Juga: Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi di Jatim Meningkat, TPT Terbanyak Lulusan SMK
Khofifah menegaskan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemprov Jatim berkomitmen memperkkuat konektivitas dan aksesibilitas antarwilayah, hilirisasi industri, khususnya sektor agro. Langkah ini guna mendukung ketahanan pangan serta memerluas pasar UMKM melalui perdagangan antarpulau maupun luar negeri.
“Misi Dagang antarprovinsi akan terus kami lakukan. Hal ini untuk membangun jejaring pasokan bahan baku dan pasar bagi UMKM Jatim, pembangunan infrastruktur jalan lintas selatan dan jalan tol kita percepat penyelesaiannya,” ujar Khofifah. (imo)