Pilkada Serentak 2018 Berlangsung Kondusif Menjadi Harapan di Pilpres 2019
Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, bersyukur atas terciptanya suasana kondusif selama pelaksanaan Pilkada serentak 27 Juni 2018


IM.com – Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, bersyukur atas terciptanya suasana kondusif selama pelaksanaan Pilkada serentak 27 Juni 2018 lalu. Tentunya dengan dukungan semua stakeholder, termasuk semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Hasil serupa juga diharapkan pada Pemilihan Anggota Legislatif serta Presiden dan wakilnya pada 2019 mendatang. Keinginan ini dikatakannya pada Rapat Koordinasi dan Silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mojokerto, Kamis (12/7-2018) di ruang rapat Makodim 0815 Mojokerto.

“Pilkada serentak pada 27 Juni lalu telah kita lalui dengan aman dan kondusif, tentu dengan dukungan semua stakeholder. Selanjutnya yakni Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan bersamaan pada 2019 nanti, kita juga berdoa agar hasilnya bisa sama kondusif dan aman,” tutur wakil bupati.

Dirinya menambahkan, banyak hal bisa terjadi karena kegiatan ini melibatkan seluruh komponen masyarakat dengan kepentingan berbeda. Maka diperlukan penegakan hukum terpadu di wilayah hukum Kabupaten Mojokerto.

“Semua potensi bisa saja terjadi, penting untuk senantiasa menegakkan hukum terpadu di wilayah hukum Kabupaten Mojokerto. Saya mengajak semua elemen masyarakat, untuk menciptakan suasana aman selama tahapan pemilihan berlangsung. Mulai pendaftaran calon, kampanye sampai puncak kegiatan yakni pelantikan Anggata DPRD, DPD serta Presiden dan Wakil Presiden terpilih,” tambahnya.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Edy Taufiq, dalam laporan sambutannya mengatakan FKUB sebagai wadah dan bentuk keterwakilan seluruh agama. Suasana yang kondusif dan tentram, bisa tercipta salah satunya karena kerukunan umat beragama.

“Kejadian terkait konflik keagamaan di Kabupaten Mojokerto, hampir tidak ada atau zero. Kami bertekad melalui FKUB ini, konflik dan gesekan-gesekan tidak sampai pecah dan merugikan. Sebab suasana kondusif dan aman, salah satunya tercipta karena rukunnya umat beragama,” kata Edy dalam acara yang dihadiri unsur Forkopimda.

Usai rapat pada hari yang sama, wakil bupati bergeser menghadiri acara Halal Bihalal Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Mojokerto bersama Forkopimda Kabupaten/Kota Mojokerto di Grand Ballroom Hotel Ayola.

Lewat arahannya, wakil bupati menekankan pentingnya seorang aparatur desa yang senantiasa mengutamakan pelayanan masyarakat sebagai orientasinya. Begitupun dalam hal pengelolaan keuangan desa.

“Seorang aparatur desa harus senantiasa berorientasi pada pelayanan masyarakat. Saat ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto tengah merevisi berbagai aturan terkait desa, guna memberi payung hukum bagi penyelanggaraan maupun pengelolaan keuangan desa. Mulai Alokasi Dana Desa, Dana Desa, Bantuan Keuangan, Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi serta sana-sana lain hasil Pendapatan Asli Desa. Lakukan semua pengelolaan dengan trasnparan dan akuntabel, agar terhindar dari masalah-masalah hukum,” pesan wakil bupati pada seluruh aparatur desa yang hadir. (ika/uyo)

41

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini