IM.com – Masyarakat harus semakin waspada terhadap ancaman para pelaku kejahatan pencurian dan perampasan kendaran bermotor yang terus mengembangkan modus baru. Setelah menggunakan modus tipuan ban kempes, aksi para bandit perampas mobil kini semakin berani dengan cara menggores mobil kemudian mengingatkan pengemudi untuk melihat kondisi kendaraannya sehingga pelaku bisa dengan mudah melakukan perampasan.
Esti (35), seorang dokter yang tinggal di Jemursari Regency, Tenggilis, Surabaya adalah salah satu korban kejahatan modus baru ini. Dia melaporkan HP Samsung Galaxi S9 miliknya dirampas dua orang bermotor setelah pelaku menggores bodi mobilnya.
“Modus ini tergolong modus baru di Surabaya. Untuk itu kami akan bekerja maksimal untuk mengungkap dan menangkap pelaku,” kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti, Senin (8/10/2018).
Peristiwa itu sebenarnya terjadi Sabtu (6/10/2018) pagi sekitar pukul 08.30 WIB di Jalan Raya Prapen Indah, Surabaya. Tetapi kasus itu baru mencuat Minggu (7/10/2018) malam.
Kepada polisi, korban mnceritakan peristiwa yang menimpanyan bermula ketika korban yang mengemudikan mobilnya sendirian, melintas di Jalan Jemursari dan berbelok ke Jalan Prapen Indah, Surabaya. Dalam kondisi mobil masih berjalan dengan pelan, tiba-tiba dua orang mengendarai sepeda motor berboncengan mengetuk kaca pintu mobilnya sembari mengingatkan korban bahwa kendaraannya tergores.
“Kami sudah meminta keterangan korban dan melihat bodi mobil korban yang ternyata benar-benar tergores,” ungkap Bima menceritakan pengakuan korban.
Korban yang kaget langsung turun dan mendamprat kedua pelaku yang dianggap telah segaaj menggores mobilnya. Kepada pelaku, korban meminta pertanggungjawaban hingga pelaku menyanggupinya.
Dari situlah, pelaku berpura-pura minta maaf dan ingin berbicara dengan suami untuk menjelaskan peristiwanya. Korban yang memang telah menghubungi suaminya melalui handphone langsung saja menyerahkan barang berharganya itu ke pelaku,.
Setelah hp diraih, pelaku secepat kilat kabur dengan memacu motornya. Selain itu, Bima dan timnya tengah berupaya mencari CCTV di sekitar lokasi yang mungkin saja merekam aksi para pelaku.
“Kami yang tangani kasus itu. Kami sedang mencoba identifikasi para pelakunya,” tegas Bima. (jan/im)