IM.com – Kalangan peremuan di Kota Mojokerto didorong menjadi agen perdamaian dan pencegahan paham terorisme. Peran penting kaum hawa dalam pencegahan radikalisme bahkan harus disosialisasikan secara masif.
Demikian paparan Ketua Umum Badan Kerja Sama Organisasi Wanit (BKOW) Jawa Timur, Fatma Saifullah Yusuf dalam acara Diskusi dan Deklarasi Perempuan Agen Perdamaian ini diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jatim.
Fatma menegaskan, paham radikalisme dan terorisme seharusnya menjadi kekhawatiran bersama, terutama bagi kaum perempuan yang berperan sebagai benteng moral di lingkungan terdekat yakni keluarga.
“Perempuan mesti tampil sebagai solusi cegah tangkal terorisme dari keluarga. Karena efek negatif radikalisme bisa berbahaya bagi kita semua termasuk warga sipil,” kata Fatma di acara diklarasi yang digelar di Hotel Ayola, Kota Mojokerto, kemarin (5/11/2020).
Kasie Partisipasi dan Pemberdayaan BNPT Setyo Pranowo menguatkan paparan Fatma Saifullah Yusuf. Pihaknya menyatakan, semua pihak memang semestinya ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
“FKPT mesti mampu membangun kerjasama dengan semua pihak agar bisa mempelopori proses pencegahan dgn keterlibatan aktif masyarakat dalam hal radikalisme dan terorisme,” ungkapnya.
Sementara Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari yang turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi itu menerangkan, Kota Mojokerto relatif aman dari paparan paham radikalisme. Ia bahkan mendukung kota ini dijadikan sebagai barometer pencegahan dua paham tersebut di Jawa Timur.
“Peran perempuan Mojokerto mesti diperkuat guna menjadikan Kotanya sebagai barometer pencegahan terorisme di Jatim,” tegasnya.
Ita menambahkan perbaikan kualitas sumber daya perempuan kedepan mesti semakin ditingkatkan, khususnya dalam kapasitas dan perannya untuk cegah tangkal radikaliame di lingkungan keluarga dan sekitarnya. Karena itu, walikota yang akrab disapa Ning Ita ini menilai, acara Deklarasi Perempuan sebagai Agen Perdamaian ini sangat tepat dan perlu disebarluaskan.
“Mengingat begitu pentingnya peran mereka, terutama ibu rumah tangga, dalam kaitan pencegahan berkembangnya faham radikalisme di lingkungan keluarga, apalagi di era teknologi informasi ini,” kata walikota yang akrab disapa Ning Ita. (im)