Dadang menyatakan, kerjasama dengan perusahaan mitra ini akan mengembangkan potensi siswa sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Sehingga ke depannya, para alumni akan lebih siap menghadapi dunia kerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan.
“Kerjasama untuk mencetak lulusan yang siap bekerja dan memiliki kemampuan di dunia industri akan sehingga dapat diterima di bursa kerja,” ucapnya.
Dalam momen penandatanganan MoU SMKN 1 Sooko dengan tiga perusahaan juga berlangsung pengangkatan 5 anak asuh bagi siswa tidak mampu oleh sekolah. Program ini untuk menjamin para siswa dari keluarga ekonomi lemah agar bisa terus melanjutkan pendidikan sekolahnya.
“Saya minta anak-anak aktif untuk ekstrakurikuler intrakurikuler. Jangan mikir biaya yang penting berprestasi,” tutur Dadang.
Perwakilan dari PT Tjiwi Kimia Tbk Wiwien Tresnawati, mengatakan Mou dengan SMKN 1 Sooko mengatakan hal senada dengan Dadang. Melalui kerjasama ini, lanjutnya, para siswa sekolah yang berlokasi di Jalan RA Basoeni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto akan mendapat kesempatan luas untuk mempraktekkan ilmu dan teori di perusahaannya.
“Tjiwi Kimia sangat mendukung program ini. Bahkan waktu dua kali magang kemarin, hampir 80 persen kita serap,” ungkap Wiwien.
Ia menegaskan, kemitraan ini sejalan dengan komitmen perusahaannya dalam program pendidikan vokasi link and match gagasan Kementerian Perindustrian. Oleh karena itu, Wiwien berharap, melalui kegiatan praktek kerja industri (prakerin) siswa siswi di PT Tjiwi Kimia akan membuka wawasan baru para siswa siswi terkait etos kerja serta problem solving.
“Kami ingin mindset para siswa berubah, tidak hanya berpikir ingin menjadi karyawan atau pegawai saja, tapi justru sebagai wirausahawan atau enterpreneur,” ungkapnya. (im)
