IM.com – Pelatihan Kepramukaan Pembina Penegak diikuti 342 guru mata pelajaran atau pembina pramuka se-Jawa Timur. Pelatihan yang menerapkan pola Kursus Pengelolaan Gugus Depan Sekolah.digelar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim) di Jombang.
Dra. Ety Prawesti, M.Si., Kepala Bidang Pembinaan SMA Dindik Jatim mengatakan gerakan kepramukaan sangat signifikan dengan upaya penguatan pendidikan karakter di sekolah.
“Utamanya yang menyangkut komposisi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Setidaknya pelatihan ini sebagai terobosan atas diberlakukannya UU No.12 Tahun 2010 dan Permendikbud No.63 Tahun 2014,” ungkap saat membuka acara ini di Hotel Yusro Jombang, Senin (17/09-2018.
Masih menurut Ety, bila kegiatan pelatihan ini menggandeng para pelatih pramuka dari jajaran Kwarda Jatim. Sedangkan pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahap. Untuk tahap I digelar pada tanggal 7 – 10 September 2018. Tahap II (12 – 15 September 2018). Tahap III atau yang terakhir, digelar pada 17 – 20 September 2018.
“Berlakunya hasil revisi kurikulum 2013, menjadi dasar untuk melakukan pelatihan ini. Sebab, gerakan pramuka dipandang sangat kompeten unsur pendidikan kepanduannya dalam mewujudkan pribadi-pribadi yang tangguh dan bertanggungjawab. Bila pembina pramuka di sekolah berkualitas, tentu akan memberikan dampak positif bagi pendidikan siswanya,” ujar Ety.
Sedangkan M. Ali Mashar (60), salah satu pelatih pramuka di kegiatan tersebut, mengakui bila metode pelatihan yang diterapkan lebih banyak yang bersifat praktek. Hal itu mengacu pada efisiensi metode pelatihan kepramukaan. Sehingga sebanyak 5 pelatih pramuka senior itu kinerjanya sangat kompeten dan profesional.
“Pengelolaan gugus depan itu butuh wawasan dan keterampilan yang memadai. Oleh karenanya, peserta kita berikan materi praktek langsung. Pada saat itu sekaligus kita lakukan dinamika kelompok, brainstorming, dan hasil karya. Harapannya, peserta dapat melakukan proses aktual dan faktual. Sehingga ketika di sekolah, peserta sebagai pembina pramuka bisa menerapkan secara benar,” ujar Kak Ali, sapaan karib M. Ali Masyar yang juga sekretaris Kwarcab Kota Mojokerto itu.
Hal itu dibenarkan Solikhatiningsih, S.Pd., M,Si., peserta asal SMAN 1 Puri – Kabupaten Mojokerto. Menurutnya, apa yang dirasakan selama mengikuti pelatihan sangatlah tepat. Pelatih lebih menekankan pada kompetensi aktual dengan didasari dasar yang tetap dan mengikat.
“Pelatihan Kepramukaan ini sangat bermanfaat. Saya sebagai pembina pramuka di sekolah, tentu mendapat kepastian hukum dan kompetensi diri untuk melakukan pengelolaan gugus depan di sekolah,” ungkap Solikha.
Sementara itu dalam penutupan kegiatan, Rabu (19 September 2018), Drs. Dwi Prasetyo, M,Pd., yang mewakili Kadis Dindik Jatim, menegaskan hal khusus pada peserta. Memurutnya, kegiatan pelatihan kepramukaan ini sangat bermanfaat bagi pembinaan kepramukaan di sekolah. Hanya saja dibutuhkan semangat dan komunikasi yang intensif antar semua pihak.
“Peserta harus tetap berkomunikasi, terutama pada para pelatih. Mereka sangat terbuka dan membuka diri untuk saling tukar informasi seputar pengelolaan gugus depan di sekolah. Semua dilakukan demi kualitas pengelolaan gugus depan unggul. Sebab, itulah cita-cita Jawa Timur dalam melaksanakan Gerakan Pramuka,” ujar Dwi Prasetyo (use/uyo)