IM.com – Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogjakarta, memberi warna di kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 1 Bangsal Kabupaten Mojokerto.
Tim PSP UGM membekali peserta MPLS dalam bentuk Pelatihan Kader Bangsa Berbasis Kecerdasan Holistik, Rabu, (17/07-2019). Sebanyak 408 peserta MPLS terlihat antusias dan bersemangat mengikuti pelatihan yang berjalan sekitar 3 jam.
Adalah Dr. Heri Santoso, S.S., M.Hum., dan Dr. Hastangka dari Fakultas Filsafat UGM yang tampak hadir di SMAN 1 Bangsal. Dr. Heri memberikan materi seputar potensi diri generasi muda yang memiliki ragam kecerdasan. Segenap kecerdasan itu harus dimanfaatkan untuk mengemban misi dalam pembangunan Indonesia.
“Generasi muda, khususnya pelajar adalah potensi riil bagi masa depan bangsa ini. Oleh karenanya, mereka harus dibekali dengan berbagai cara mengekplorasi dan memanfaatkan kecerdasan dirinya. Kecerdasan itu dimanfaatkan untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dengan dilandasi ruh Pancasila,” ujar Dr. Heri Tim Ahli PSP UGM di dampingi Dr. Hastangka yang sedang melakukan research Mahapatih Gadjah Mada.
Kerjasama dengan SMAN 1 Bangsal, lanjut Dr. Heri, menjadi awal bagi PSP UGM untuk berkiprah nyata di dunia pendidikan. Khususnya untuk menggali secara mendalam sejarah bangsa dan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila.
“Sekolah ini menjadi sekolah pertama yang kita latih. Ini baru awal dan akan kita tindaklanjuti dengan bentuk kegiatan lainnya,” kilah lelaki humoris yang lahir September 1971 itu.
Sementara itu, Drs. H. Sugiono, M.Pd., Kepala SMAN 1 Bangsal, menyatakan sangat bersyukur atas langkah awal kerjasama dengan pihak PSP UGM maupun Fakultas Filsafat UGM. Langkah ini dinilainya sebagai bentuk komitmen sekolah yang dipimpinnya dalam meningkatkan kualitas warga sekolah.
“Pelatihan kader bangsa untuk peserta MPLS ini, menjadi titik awal kerjasama dengan PSP UGM. Tak berhenti disitu, rencananya akan ada pelatihan pembelajaran Pancasila yang menyenangkan dan bermakna untuk para guru. Ini sebuah awal yang baik untuk lebih konsisten dan berkomitmen tinggi dalam pendidikan karakter peserta didik,” ungkapnya penuh optimistis.
Bagaimana pun, lanjut Sugiono, SMAN 1 Bangsal sebagai sekolah yang bermotto sebagai Sekolah Bumi Pancasila, punya strategi sendiri dalam membekali warga sekolahnya. Potensi peserta didiknya yang besar dan tingkat kepedulian gurunya yang tinggi, dinilainya sebagai modal bagus membangun karakter nasionalis dan Pancasilais.
“Saya berterima kasih atas kepedulian PSP dan Fakultas Filsafat UGM yang sudah berkenan merespon kebutuhan kami. Oleh karenanya, sekolah akan menyusun langkah-langkah selanjutnya untuk menggandeng kampus yang lain. Agar masyarakat lebih percaya dengan komitem sekolah untuk peningkatan kualitas peserta didik,” kilahnya penuh semangat.
Sejalan dengan optimisme Kepala SMAN 1 Bangsal, Dian Norma Andika, S.Pd. juga menyatakan bila pembinaan kesiswaan di sekolahnya beruntung bisa mendapat bekal dari PSP UGM. Menurutnya, kerjasama dengan PSP dan Fakultas Filsafat UGM bakal ditindaklanjuti lebih spesifik lagi.
“Selain dibidang pembinaan kesiswaan, tentu saja kita akan me-release kerjasama untuk peningkatan mutu sekolah secara universal. Kerjasama dengan berbagai kampus menjadi acuan kita untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan, utamanya bagi peserta didik,” ucapnya singkat didampingi ketiga staf kesiswaan.(use/uyo)