IM.com – Sebanyak 3.520 pedagang di 8 pasar tradisional di Kota Mojokerto menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap II. Para pedagang menjadi salah satu yang diprioritaskan karena kerap berinteraksi dengan banyak orang serta menjadi ujung tombak pemulihan ekonomi dalam situasi pandemi.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pasar merupakan salah satu sentra tempat berkumpulnya banyak orang yang berisiko tinggi dalam penyebaran Covid-19. Sehingga para pedagang harus menjadi prioritas program vaksinasi.
“Kebijakan ini (vaksinasi kepada pedagang) agar para pedagang tradisional memiliki imunitas tubuh yang kuat. Mengingat banyak masyarakat yang berkumpul di sana (pasar) untuk melakukan transaksi jual beli. Target kami, vaksinasi untuk para pedagang akan selesai minggu ini,” kata Ika Puspitasari dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/3/2021).
Walikota Ika Puspitasari meninjau langsung vaksinasi Covid-19 untuk para pedagang di pasar tradisional. Ning Ita, sapaan karib walikota, datang bersama rombongan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno.
Soal pemulihan ekonomi, Ning Ita menjelaskan pihaknya akan melakukan sinergi melalui penguatan peran koperasi, terutama dalam membangkitkan koperasi di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Kota Mojokerto ini kan, sektor terbesar ada pada UMKM, maka kami ingin membangkitkan melalui koperasi. Dan untuk pedagang pasar, ke depannya akan kami buatkan koperasi pedagang pasar (Koppas) agar terhindar dari bank titil,” jelas Ning Ita.
Pada kesempatan yang sama, Sri Untari Bisowarno menyampaikan kegiatan vaksinasi bagi para pedagang merupakan langkah yang baik. Menurutnya, jika para pedagang sehat maka transaksi ekonomi dapat berjalan aman.
“Vaksinasi kepada pedagang pasar ini merupakan pemikiran yang cukup baik dari Wali Kota Mojokerto. Mengingat, pasar merupakan sentra ekonomi yang menjadi tempat bertemunya banyak orang. Insyaallah, jika pedagangnya sehat maka transaksi kegiatan antara pedagang dan pembeli dapat dijauhkan dari paparan virus saat ini,” ungkapnya
Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur ini menyampaikan pelaksanaan vaksinasi untuk para pedagang tradisional di Kota Mojokerto merupakan satu-satunya yang ada di Jawa Timur. Ia pun menilai langkah yang dilakukan oleh Wali Kota Mojokerto merupakan hal yang tepat.
“Semua dilakukan secara transparan. Ada skrining yang dilakukan oleh tenaga medis dengan cermat dan teliti. Ada pemahaman terkait vaksinasi sehingga masyarakat tidak perlu takut,” tutupnya. (im)