IM.com – Seorang pemuda asal Dusun/Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto tega menusuk emak-emak tetangganya dengan pisau dapur. Upaya pembunuhan itu dipicu motif dendam pelaku karena merasa difitnah menghamili anak perempuan korban.
Kasat Reskrim Polresta Mojokerto, AKP Rizky Santoso mengatakan, dalam penyidikan terungkap motif pelaku KH (29) melakukan tindakan keji terhadap korban Suliani (49) karena dendam. Ia membeberkan, pelaku difitnah telah menghamili anak perempuan korban.
“Motif karena dendam. Pelaku di fitnah menghamili anak korban. Sehingga pelaku ingin mencoba melukai korban,” kata AKP Rizky, Rabu (20/4/2022).
Perbuatan sadis pelaku dilakukan dengan mengunjungi rumah korban pada Selasa, 19 April 2022 dini hari. Saat bertamu itu, Kholikul diam-diam membawa sebilah pisau yang sudah dipersiapkan pelaku untuk menghabisi nyawa Suliani.
“Pelaku berpura-puta bertamu dengan sudah menyiapkan pisau. Setelah pelaku mengetuk pintu, oleh korban di bukakan pintu. Seketika itu pelaku menusuk korban menggunakan pisau yang sudah di persiapkan,” jelas Rizky.
Korban terkejut dan tak berdaya ketika menyadari perut bagian kirinya sudah ditusuk pisau oleh pelaku. Seketika perempuan paruh baya itu berteriak meminta tolong, tetapi pelaku sudah melarikan diri.
“Korban meminta bantuan keluarga di dalam rumah. Sedangkan pelaku sudah melarikan diri,” ujar Rizky.
Pihakkeluarga dibantu warga sekitar langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA Basoeni. Beruntung, nyawa Suliani masih bisa terselamatkan.
Pihak keluarga melaporkan kejadian yang menimpa Suliani ke Mapolsek Jetis. Petugas langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (19/4/2022).
Sehari kemudian, petugas berhasil meringkus pelaku di rumahnya. Polisi juga mengamankan barnag bukti pisau yang digunakan untuk menikam korban.
“Saat ini sudah di tahan di Polsek Jetis,” tandas Rizky.
Sementara korban mengalami luka robek sedalam 3 cm di bagian perut. Saat ini korban sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. (cw)