IM.com – Mojokerto merupakan kota penutup dalam rangkaian yang juga menghadirkan budayawan Zastrouw Al Ngatawi. Sementara di kota terakhir Mojokerto, band yang digawangi Kaka (vokal), Ridho (gitar), Ivanka (bass) dan Bimbim (drum) ini dihadiri Mensos RI, Khofifah Indar Parawangsa.
Dengan gembira Khofifah diundang tampil bersama Slank yang sedang menggelar konser keliling pada empat kota besutan Asia Pulp dan Paper (APP) Sinar Mas. Penampilannya di Ponpes Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, merupakam rangkaian tour silaturahmi ke sejumlah ponpes di Ciamis (13/09), Brebes (14/09) dan Batang (15/09).
Sepuluh repertoar andalan band yang bermarkas di Gang Potlot, Jakarta Selatan ini digeber di hadapan santri. Mensos mendapatkan kesempatan bernyani dengan Kaka pada tembang ‘Ku Tak Bisa’, salah satu nomor dari album Plur besutan 2004. Tak hanya menyajikan musik, Slank tampil dalam dialog budaya dan kebangsaan.
Yang berbeda dengan konser lainnya, penampilan Slank di Pacet diawali dengan istighosah. Di selah pertunjukkan disisipkan pitutur Zastrouw Al Ngatawi. Ribuan santri dan Slanker dari berbagai kota berbaur dalam iringan musik bingar seraya menyimak penuturan Zastrouw.
Mengambil inspirasi dari lagu Slank yang dibawakan di panggung pada tiap konser, Zastrouw menafsirkan dan membedah lirik menjadi pesan moral. Mulai dari ajakan untuk berdoa sebelum aktivitas, pesan anti-korupsi, bersedekah hingga menebar virus perdamaian di muka bumi.
Zastrouw mengatakan, untuk menjaga eksistensi dan keutuhan berbangsa menjadi tanggung jawab seluruh elemen, baik secara individu maupun kolektif. “Pesantren merupakan salah satu lembaga yang memiliki fungsi strategis dalam menumbuhkan semangat kebangsaan dengan menebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Mensos RI, Khofifah Indar Parawangsa menimpali, jika siraturahim merajut kebersamaan, persatuan, persaudaraan tidak boleh lelah untuk dilakukan dengan menyapa semua segmen manapun. “Kalau sapaan dengan ceramah, santri dan anak muda bisa boring tapi jika dikenalkan dengan kebhinekaan apalagi Slank, maka akan bisa membangun penguatan rasa kebangsaan,” ujarnya.
Dijelaskan, bagaimana nasionalisme dan kebangsaan dibalut dengan musik maka persaudaraan dan persatuan akan merasuk dalam masing-masing pribadi. Proses sosialisasi bisa dilakukam banyak orang dan tempat tapi semua tergantung masing-masing individu. Melalui musik Slank tampil untuk merajut kebangsaan itu.
“Hari ini dan akan datang, ideolagi tiba-tiba bisa menjadi radikal. Melalui musik seperti ini jauh lebih efektif untuk anak muda dan santri sebagai penguatan. Slank adalah salah satu dari panutan atau rool model, referensi bagi semua lapisan karena para personilnya pernah terjerat narkoba tapi mereka bisa bangkit kemudian menjadi juru suara say no to drug,” tutur Khofifah.
Berbicara tentang program besutannya, Direktur Sinar Mas, Yan Partawijaya mengatakan, keterlibatan Sinar Mas dalam rangkaian acara tour untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan persatuan bangsa melalui nilai-nilai toleransi. “Yakni sebagaimana perusahaan kami yang dibangun dari keberagaman suku, agama dan golongan,” ungkapnya.(uyo)