Tim INOVASI Untuk Anak Sekolah, Kemitraan Indonesia-Australia yang dipimpin Konjen Australia di Jawa Timur, Chris Barnes, di Gedung Negara Grahadi

IM.com – Penelitian Tim INOVASI Untuk Anak Sekolah, Kemitraan Indonesia-Australia mendapati kualitas siswa Indonesia pada beberapa tes internasional di usia yang berbeda menunjukkan kurang menggembirakan. Itu dikatakan Prof. Fasli Jalal saat audiensi Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Selasa (27/2-2018).

Walaupun sarana, pembiayaan, dan SDM bagus, tetapi standar kompetensi dan lulusannya kurang bagus, yang hal tersebut sangat ditentukan guru, khususnya pada proses pembelajaran.

Penelitian INOVASI di Jawa Timur, lanjutnya, mendapati sebanyak 165 inovasi proses pembelajaran masih berjalan dengan baik di provinsi ini. Inovasi-inovasi tersebut diharapkannya dapat disebarkan bukan hanya antar kab/kota di Jawa Timur, tetapi juga pada tingkat nasional.

Inovasi tersebut ditemukan di wilayah budaya “mataraman” 83 buah, “arek” sebanyak 41 buah, “pendalungan” sebanyak 32 buah, dan Madura sebanyak 9 buah. Beberapa motivasi yang diperoleh diantaranya ide belajar numerasi SDN Mojokarang Kab Mojokerto, gerakan literasi SDN Kebon Dalem Kab Mojokerto, dan kepemimpinan di SDN Sumber Gondo 2 Bumiaji Kota Batu.

Di SDN Kebon Dalem Mojosari Mojokerto, misalnya, para siswa diwajibkan membaca buku bacaan sebelum masuk kelas dan menyampaikan masing-masing hasil bacaannya kepada teman lainnya dengan pendampingan guru.

Para guru juga diharuskan menyusun buku ajar, termasuk menyertakan foto-foto muridnya, dan sekolah secara aktif menawarkan buku-buku kepada para siswa yang tertarik untuk pinjam buku. Konsepnya, siswa dibuat betah belajar di sekolah. (kim/uyo)

42

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini