IM.com – TMMD 103 Kediri secara resmi ditutup Kasdivif 2 Kostrad Brigjen TNI Haryanto, S.I.P,M.Tr (Han) di lapangan Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri Selasa (13/11/2018) lalu. Dalam penutupan ini, Danbrigif 16 Kolonel Inf Slamet Riyadi, Danrem 082 Kolonel Arm Budi Suwanto, Bupati Kediri dr.Haryanti Sutrisno, Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno dan Kapolresta Kediri AKBP Anton Haryadi.
Pada pelaksanaan kali ini, mengangkat tema “TNI Manunggal Rakyat dalam Mewujudkan Desa yang Maju, Sejahtera dan Demokratis.” Tema ini sejalan dengan visi Pemerintah Pusat melalui kebijakan “Membangun Indonesia dari Pinggiran.”
Kebijakan ini memberikan kesempatan untuk membantu daerah-daerah yang belum tersentuh pembangunan secara merata, sekaligus sebagai momentum untuk menggelorakan kembali semangat gotong-royong serta memantapkan apa yang saya sebut sebagai Imunitas bangsa.
Di samping sasaran pembangunan fisik dan non-fisik tersebut, pelaksanaannya juga membawa misi khusus, yaitu untuk menyatukan perbedaan dalam masyarakat guna mencegah potensi perpecahan dan berkembangnya intoleransi, serta menumbuhkan kedekatan antara rakyat dengan prajurit TNI.
“Teruslah membangun dan mengembangkan potensi desa masing-masing, serta jadikan diri kita sebagai agen-agen pembangunan yang menyebarkan energi positif bagi lingkungan sekitar kita untuk mau belajar dan memajukan desa dan wilayahnya,” kata Brigjen TNI Haryanto, S.I.P,M.Tr (Han) diakhir sambutannya.
Penutupan ini diikuti anggota TNI, Polri, Satpol PP, Linmas dan pelajar, sedangkan bertindak selaku Komandan upacara, Kasdim Kediri Mayor Inf Joni Morwantoto. Disamping itu Persit Kartika Chandra Kirana dan Bhayangkari turut memadati kursi tamu undangan.
Selain itu, usai upacara berakhir, Kasdivif 2 Kostrad, Danbrigif 16, Danrem 082, Bupati Kediri, Dandim Kediri dan Kapolresta Kediri menyempatkan melihat langsung pameran UMKM yang ada di areal lapangan Desa Mlati.
Ditempat terpisah, di Desa Blimbing, Brigjen TNI Haryanto, S.I.P,M.Tr (Han) melihat langsung hasil karya pemuda Desa Blimbing, usai selama sebulan digembleng UPT PK Kediri. Ambar Prambudy Laksono selaku guru dalam pendidikan dan pelatihan tersebut, menyatakan bahwa semua yang ada ditempat ini (lokasi pameran hasil karya pemuda Desa Blimbing) adalah murni hasil tangan dingin para pemuda di desa ini. Teknik maupun design ketrampilan permebelan, secara keseluruhan menjadi tanggung jawab UPT PK, sedangkan terkait permodalan maupun ketersediaan alat kerja pasca selesainya pendidikan dan pelatihan tersebut, sudah diluar konteks.
Beberapa pemuda menyatakan ingin adanya perhatian dari Pemerintah Daerah, baik permodalan maupun alat kerja. Hal ini diangkat saat tanya jawab antara Kasdivif 2 Kostrad dengan salah satu pemuda yang ikut dalam pendidikan dan pelatihan ini. Secara keseluruhan semua hasil karya pemuda Desa Blimbing bisa dikatakan sudah sempurna dan layak untuk disandingkan dengan hasil produk keluaran toko mebel. (rem/uyo)