IM.com – Petani Dusun/Desa Jatijejer Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto telah panen padi varietas IR-64. Cara memanen yang dilakukan secara manual dan langsung dirontokan dengan menggunakan alat perontok padi tradisional.
Panen dengan cara manual itu dilakukan Saiful, Anggota Poktan Langgeng Santoso III, warga Dusun Jatijejer. Hasilnya di lahan 3000 meter itu menghasilkan gabah seberat 2,5 ton berarti dalam satu hektar tembus 8,3 ton, itu belum dikurangi pematang.
Babinsa Koramil 0815/17 Trawas Kodim 0815 Mojokerto Sertu Sudarman yang melakukan pendampingan “Untuk wilayah Trawas, karena areal pertaniannya teras sering (bersaf), maka capaian rata-rata dalam satu hektar pada kisaran 7 ton. Hasil ini tentunya berbeda dengan sawah yang berada pada dataran rendah yang biasanya dalam satu hamparan”, ungkap Babinsa.
Masih lanjut Babinsa, saat ini harga gabah jenis IR-64 di tingkat petani dalam kondisi basah mencapai Rp 3.800,- per kilogram sedangkan gabah kering antara Rp 5.800,- hingga Rp 6.000,-. sementara untuk varietas Mamberamo harga GKP mencapai Rp 4.000,- per kilogram.
Aktivitas pendampingan ini tidak hanya dilakukan para Babinsa namun Danramil 0815/17 Trawas Kapten Inf Suparno, juga turun langsung ke lapangan dan aktif berkomunikasi dengan para Poktan dan petani di wilayah tugas dan tanggungjawabnya.
Saat dimintai pendapatnya, Danramil 0815/17 Trawas Kapten Inf Suparno, menuturkan, upaya khusus ketahanan pangan yang diwujudkan dalam pendampingan pertanian merupakan bentuk dukungan Koramil guna membantu petani dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Hal ini tidak hanya dilakukan saat masa panen saja, namun sudah dimulai sejak pengolahan lahan, masa tanam dan masa perawatan tanaman, termasuk saat pendistribusian benih dan pupuk,” ungkap pria paruh baya kelahiran Gedeg, Mojokerto. (penrem 082)