Menaker), Ida Fauziyah menyalurkan langsung bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU) tahap 3 Tahun 2022 kepada para pekerja di Kabupaten Mojokerto, Jumat (30/9/2022).

IM.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyalurkan langsung bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU) tahap 3 Tahun 2022 kepada para pekerja di Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 2.687 pekerja terdampak Covid-19 dan kenaikan harga BBM mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat ini.

Penyaluran BSU kepada 2.687 pekerja di Kabupaten Mojokerto disampaikan Menaker Ida Fauziyah saat mengunjungi Mitra Produksi Sigaret (MPS) KUD Tani Bahagia, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Jum’at, (30/9/2022) sore. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mendampingi Menaker dalam kunjungan itu.

“Akibat dampak pandemi Covid-19, sedikitnya 29 juta pekerja terdampak PHK. Maka, dengan segala cara pemerintah berupaya untuk mencegah angka pengangguran salah satu dengan bantuan BSU ini,” terang Ida.

Menaker ida menegaskan, bahwa BSU itu merupakan anggaran dari APBN. Pengelolaan pemanfaatan BPJS itu untuk memberikan reward atau apresiasi bagi pekerja atau perusahaan yang sudah menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan.

“Jadi pemanfaatan BPJS itu bukan menggunakan uang BPJS Ketenagakerjaan, tetapi murni anggaran Pemerintah. Dan bantuan itu tidak langsung kita salurkan ke 14, 6 juta penerima, karena kita perlu memastikan bantuan sudah tepat sasaran. Saat ini sudah hampir 50 persen,” tegasnya.

Dari data yang dihimpun, secara nasional Kemnaker telah menyalurkan BSU tahap 1 hingga tahap 3 kepada pekerja penerima BSU seluruh Indonesia sebanyak 7.077.550 (48,34%) dari total 14.639.675 penerima. Sementara untuk Kabupaten Mojokerto hingga saat ini telah tersalurkan bantuan BSU sebanyak 31.307 (51,37%) pekerja dari total 60.943 pekerja penerima BSU di kabupaten Mojokerto.

Lanjut Menaker, ia juga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia termasuk 1 dari 5 negara yang sukses mengendalikan COVID-19. Hal itu merupakan kerja keras semua pihak termasuk pemerintah, swasta dan juga pemangku kepentingan lainnya. “Ini persoalan bersama harus digotong bersama-sama,” katanya.

Meski demikian, Menteri Ida menyatakan bahwa Pandemi Covid-19 belum selesai, dan justru saat ini negara dihadapkan dengan persoalan geopolitik perang Ukraina – Rusia yang berdampak pada ancaman krisis pangan dan energi.

“Sehingga Harga BBM kita diluar kemampuan APBN dan Pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi ini kepada masyarakat. Bantuan itu juga tidak hanya pekerja, tetapi kementerian sosial juga menganggarkan untuk kelompok di luar pekerja. Kemudian Pemerintah Daerah juga menyisihkan anggaran 2,5 persen dana transfer umum untuk bansos masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menceritakan, bahwa Presiden beberapa hari lalu mengumpulkan menteri, gubernur, Bupati dan walikota meminta agar menekan angka inflasi di wilayahnya.

“Dan alhamdulillah kita mampu mengendalikannya. Saat ini pertumbuhan ekonomi kita tertinggi di antara G20. Dan inflasi kita terkendali 4,4 persen. Di negara lain sudah diatas 2 digit. Contohnya turki mencapai 80 persen,” tandasnya.

Menteri Ida juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi MPS KUD Tani Bahagia, karena selama pandemi Covid-19 berlangsung tidak ada pekerja yang di PHK.

“Saya apresiasi kepada MPS KUD Tani Bahagia karena tidak memberhentikan karyawan dan mengikutkan karyawan mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan sehingga memperoleh bantuan subsidi upah ini. Semoga digunakan bantuan ini untuk hal yang bermanfaat,” pungkasnya. (im)

61

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini