
IM.com — Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), memastikan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap keberlanjutan dan pengembangan Sekolah Rakyat (SR) Mojokerto.
Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama 15 Mojokerto, Sabtu (11/10/2025) malam, Gus Ipul berjanji akan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan agar sekolah ini menjadi model percontohan nasional dalam mencerdaskan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kedatangan Gus Ipul disambut hangat Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, jajaran pemerintah daerah, Forkopimcam, serta para siswa, orang tua, dan tenaga pendidik.
Suasana penuh keakraban terasa saat iringan musik hadrah mengalun menyambut sang menteri di halaman sekolah yang menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat pendidikan bagi masyarakat prasejahtera.
Dalam sambutannya, Teguh Gunarko melaporkan bahwa kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat berjalan lancar tanpa kendala berarti.
“Alhamdulillah, kegiatan belajar masih dalam kendali kami semua. Para siswa juga menunjukkan semangat belajar yang tinggi, dengan kondisi kesehatan yang baik,” ujar Teguh.
Ia menambahkan, saat ini Sekolah Rakyat Mojokerto memiliki 13 tenaga pendidik dan 812 siswa di tingkat menengah pertama. Seluruh fasilitas belajar dinilai lengkap dan terpelihara dengan baik.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto bahkan telah mengalokasikan anggaran Rp 8 miliar dari APBD 2025 untuk memperluas pengembangan sekolah rakyat.
“Kami sudah menyiapkan lahan seluas 8 hektar di wilayah Jatirejo untuk membangun kompleks sekolah rakyat baru. Di sana nanti tidak hanya jenjang SMP, tetapi juga pendidikan tingkat lanjut,” jelas Teguh Gunarko.
Menanggapi laporan tersebut, Menteri Sosial Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah gagasan langsung Presiden RI Prabowo Subianto sebagai bentuk perhatian negara terhadap keluarga miskin dan miskin ekstrem di Indonesia.
“Presiden ingin kita menoleh kepada keluarga yang selama ini mungkin suaranya belum terdengar, tetapi setiap hari mereka berdoa untuk Indonesia,” ujar Gus Ipul.
Ia menambahkan, sekolah rakyat dirancang untuk memastikan anak-anak dari keluarga tidak mampu tetap mendapat kesempatan belajar yang layak dan bermartabat.
Rencana pembangunan di lahan baru akan dilengkapi dengan gedung belajar, asrama, aula, laboratorium, perpustakaan, dapur umum, ruang keluarga, dan lapangan olahraga.
“Semua fasilitas akan disesuaikan dengan luas lahan yang disiapkan Pemkab Mojokerto,” imbuhnya.
Gus Ipul juga menjelaskan bahwa pembangunan fisik sekolah akan didanai melalui APBN Kementerian Sosial dengan koordinasi lintas kementerian sesuai arahan Presiden.
“Sekolah Rakyat terbuka untuk semua anak, tanpa memandang kemampuan akademik awal mereka. Kalau anaknya belum bisa apa-apa, tidak masalah. Justru di sinilah mereka akan diajari sampai bisa,” tegasnya.
Mekanisme pendaftaran siswa dilakukan secara transparan berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hanya keluarga yang terdaftar dalam DTKS yang bisa mengikuti seleksi, dengan proses verifikasi berlapis mulai dari pendamping sosial hingga persetujuan Bupati sebelum diverifikasi di tingkat kementerian.
“Tugas saya adalah menerjemahkan gagasan Presiden tentang Sekolah Rakyat. Kita ingin memastikan semua anak dari keluarga miskin bisa belajar dengan layak dan bermartabat,” tutup Gus Ipul.
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu terobosan penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia, wujud kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Seperti yang ditunjukkan di Mojokerto, menjadi bukti nyata bahwa pendidikan inklusif dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi kesenjangan sosial secara berkelanjutan. (joe/kim)