IM.com – Para siswa SDN Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto terpaksa mengenakan masker saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Itu disebabkan debu mencemari udara di lingkungan desa tersebut.
Kepala Sekolah SD Mojolebak, Taryono menyampaikan akibat polusi udara itu, banyak siswa mengeluh sesak nafas dan mata perih. “Kalau anak-anak batuk itu dahaknya warna hitam,” kata kepala sekolah SDN Mojolebak, Taryono, Senin (19/9).
Polusi udara berupa debu warna hitam juga mengotori ruang kelas. Itu terlihat dari lantai, meja dan perabotan sekolah lainnya nampak hitam dan kotor tertutup debu meski sudah dibersihkan. Untuk itu, pihak sekolah berinisiatif membagikan masker kepada para murid agar tidak membahayakan kesehatan.
Banyaknya debu yang beterbangan ke area sekolah sudah terjadi sejak tahun 2009 lalu. Hal itu berdampak pada jumlah murid yang mendaftar. Pada tahun 2016 hanya ada 20 siswa yang didaftarkan orang tuanya ke SDN Mojolebak, padahal sebelum terdampak, setiap tahunnya ada sekitar 400 murid baru. “Tahun ajaran ini saja sudah ada 10 siswa yang pindah,” tutunya.
Taryono juga mengeluhkan sikap pemerintah yang terkesan acuh. Ia mengaku sudah lapor ke Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto terkait gangguan proses KBM, namun pihaknya diminta nenyelesaikan persoalan itu melalui perangkat desa setempat.
“Sekolah kan tidak punya akses ke sana, jadi pemerintah desalah yang punya wewenang. Kasihan anak-anak, dalam satu bulan saja biasanya mereka ijin dua kali karena batuk itu, yang saya khawatirkan mereka kena ISPA (infeksi saluran pernafasan akut)” terangnya.(uyo)