Sarasehan Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga, di Paseban Agung Trawas, Sabtu (6/7-2024) siang

IM.com– Sampah masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Kendati Pemkab Mojokerto telah mengembangkan tempat baru pengelolaan sampah, namun sampah masih nampak berserakan.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, mengajak masyarakat agar pengelolaan sampah dimulai di rumah tangga. “Mari kita pilah sampah rumah tangga kita, jika tidak dikelola bahayanya akan kembali kepada kita,” tutur Bupati Ikfina di Sarasehan Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga, di Paseban Agung Trawas, Sabtu (6/7-2024) siang.

Sarasehan yang diinisiasi Wehasta, Ikfina menjelaskan apabila sampah tidak dikelola sedini mungkin, maka dapat menimbulkan pembludakan timbunan sampah di TPA (tempat pembuangan akhir).

Hal ini terjadi pada TPA Karangdiyeng, TPA yang telah dibuka Pemkab Mojokerto sejak tahun 2021 itu kini dianggap sudah penuh, dan pada 2023 dilakukan penganggaran Rp 1,7 miliar untuk perluasan lahan TPA.

“Di tahun 2021 kita telah membuka lahan untuk penampungan akhir di Karangdiyeng, dan di tahun 2023, kita anggarkan lagi Rp 1,7M untuk perluasan lahan karena tempatnya sudah penuh (sampah), ini harus jadi ‘concern’ kita semuanya,” tegasnya.

Kedepannya akan dirancang regulasi atau peraturan yang mengajak masyarakat memilah sampah, terutama sampah organik pada rumah tangga masing-masing. Dengan konsep regulasi itu, Ikfina berharap agar nantinya pihak pemerintah desa tidak terlalu dibebani mengelola sampah warganya, mengingat tingginya biaya operasional yang diperlukan untuk mengelola sampah.

Bupati Ikfina berpesan kepada pihak Wehasta (wahana edukasi harapan semesta) dan pengurus TPS3R Desa Trawas agar bisa membagikan wawasannya kepada para penggiat atau pemerhati lingkungan yang lain.

Hal ini diutarakan karena pada program ‘Ngopi’ (ngobrol pemuda inovatif) bersama Karang Taruna di beberapa kecamatan, pembahasan masalah sampah dan kebutuhan terhadap TPS3R kerap kali mendapat pembahasan.

“Pada program ‘Ngopi’ bersama Karang Taruna di kecamatan-kecamatan, banyak dari mereka (Kartar) yang memiliki keprihatinan terkait sampah, jadi bagi pemuda yang peduli pada lingkungan ini, saya himbau untuk belajar di Wehasta dan TPS3R Desa Trawas,” tandasnya dihadapan 70 peserta sarasehan. (uyo)

137

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini