Orang tua MalveinYusuf Adh Dhuha, siswa korban meninggal dunia di Pantai Drini didampingi kuasa hukumnya, Rifan Hanum, membuat laporan terhadap Kepsek SMPN 7 Kota Mojokerto dan beberapa pihak lain ke SPKT Polres Gunungkidul.

IM.com – Orang tua Malvein Yusuf Adh Dhuha, siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang meninggal dunia dalam tragedi Pantai Drini, melaporkan kepala sekolah dan guru pendamping ke Polres Gunungkidul. Selain itu, mereka juga melaporkan beberapa pihak lain yakni armada angkutan Mojopahit Tour & Travel dan pengelola wisata Pantai Drini.

Orang tua korban, Yosep Tri Andreas dan Istichomah, warga Balongrawe Gg. Al Azhar, lingkungan Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, didampingi kuasa hukumnya, Rifan Hanum. Pelapor menuntut para terlapor bertanggung jawab atas peristiwa yang mengakibatkan empat siswa tewas saat mengikuti kegiatan outing class di Pantai Drini.

“Saya mendampingi orang tua korban, melaporkan Kepala Sekolah dan guru wali kelas SMPN 7 Kota Mojokerto, pemilik Mojopahit Tour & Travel serta pengelola wisata Pantai Drini. Laporannya dugaan tindak pidana terkait kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain sesuai dengan bunyi pasal 359 KUHP,” jelas Rifan Hanum, Selasa (4/2/2025).

Laporan terlah diterima Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Gunungkidul dengan nomor : LP-B/06/II/2025/SPKT/Polres Gunungkidul/Polda D.I. Yogyakarta. Menurut Rifan, kepolisian tersebut langsung masuk dalam proses penyelidikan polisi.

“Kita berharap pihak kepolisian bisa mengusut semua pihak yang terlibat. Jika terbukti ada yang bersalah maka harus dihukum setimpal sesuai perbuatannya,” pungkas Rifan Hanum.

Seperti diberitakan, anak pelapor, Malvein Yusuf Adh Dhuha ialah siswa kelas 7E SMPN 7 Kota Mojokerto ikut kegiatan outing class di Yogyakarta, salah satunya Pantai Drini. Rombongan berangkat pada Senin (27/1/2025) malam.

Rombongan tiba di lokasi destinasi wisata pertama yakni Pantai Drini, Gunungkidul pada Selasa (28/1/2025) pagi sekira pukul 05.00 WIB. Nahas, belasan siswa yang sedang bermain di Pantai Drini, Gunungkidul hanyut terseret ombak.

Sembilan siswa berhasil langsung diselamatkan. Sementara tiga lainnya ditemukan beberapa jam kemudian dalam kondisi sudah meninggal dunia, termasuk Malvein.

Sedangkan satu anak yakni Rifki Yudha Pratama, baru ditemukan esok harinya, juga dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Baca Juga: Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto Korban Terakhir yang Tenggelam di Pantai Drini Ditemukan

Ironisnya, pihak sekolah tidak segera melaporkan kejadian nahas ini ke pihak keluarga korban, bahkan cenderung menutupi-nutupi. Sikap kepsek dan guru yang bungkam sejak awal inilah yang memantik kekesalan keluarga korban.

Kemarahan itu di antaranya diluapkan oleh ibu dari antaranya ibu dari korban meninggal dunia lainnya, Alfian Aditya Pratama.

Baca Juga: Orang Tua Korban Tragedi Pantai Drini Diminta Tanda Tangan Pernyataan Ikhlas, Ini Tanggapan Pemkot Mojokerto

“Istri saya sempat marah-marah ke pihak sekolah karena dihubungi lama. Saya sendiri sebenarnya sudah ikhlas,” ujar Mat Apip, ayah Alfian kepada IM.com beberapa waktu lalu. (tyan/imo)

347

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini