Bupati Ikfina Fahmawati memaparkan materi terkait pubertas dan membimbing langsung para remaja di Kecamatan Pacet, Kamis (25/5/2023).


IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto gencar memberikan edukasi kepada remaja  untuk mencegah pernikahan di usia dini. Agenda ini dalam rangka mensukseskan program percepatan penurunan angka stunting, khususnya pada bayi baru lahir.

Edukasi tentang pencegahan pernikahan dini pada remaja kali ini menyasar siswa dan siswi SMP serta SMA sederajat di wilayah Kecamatan Pacet, Kamis (25/5/2023). Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati turun langsung melakukan pembinaan.

“Kegiatan ini tentunya akan menambah wawasan dan penguatan informasi, terutama dampak negatif pernikahan usia dini,” ujar saat menjadi pemateri kegiatan Pembinaan Pencegahan Pernikahan Usia Dini Bagi Remaja di wilayah Kecamatan Pacet, Kamis (25/5/2023).

Pada kesempatan ini, Bupati dengan latar belakang dokter ini menyampaikan materi terkait menjaga kesehatan reproduksi dan fase pubertas pada remaja.

“Remaja yang berada pada fase pubertas memiliki fisik dewasa, akan tetapi secara psikologis masih belum pada kategori dewasa. Jadi perempuan bisa hamil dan laki-laki bisa menghamili,” ujarnya.

Kendati demikian, Bupati Ikfina menjelaskan, pernikahan usia dini akan berdampak negatif terhadap janin yang dikandung jika orang tuanya, khususnya ibunya belum menginjak usia yang benar-benar layak untuk menikah.

“Jika remaja putri menikah di usia yang belum selayaknya, maka rahimnya juga belum siap sepenuhnya untuk mengandung janin, dan akan berisiko melahirkan bayi stunting,” jelasnya.

Bupati Ikfina berharap, para remaja putri yang nantinya menjadi calon ibu bisa turut menjaga kesehatan reproduksi sembari menunggu waktu dan usia yang tepat untuk menikah.

“Kesehatan reproduksi ini penting untuk dijaga, sehingga saat menikah nanti, organ reproduksi bisa berfungsi secara sehat dan maksimal,” tandasnya. (im)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini