IM.com – Satgas Covid-19 Kanbupaten Mojokerto mulai mengurangi jumlah puksesmas yang difungsikan untuk tempat isolasi pasien positif corona. Pengurangan ini seiring melandainya angka kasus Covid-19 di Bumi Majapahit.
Semula, ada enam unit layanan kesehatan tingkat kecamatan yang difungsikan untuk ruang karantina pasien Covid-19 yakni Puskesmas Gondang, Jatirejo, Puri, Gayaman, Kupang dan Dawarblandong. Kini, layanan isolasi difokuskan hanya di Puskesmas Gondang dan Dawarblandong.
“Pengurangan jumlah puskesmas isolasi mulai Senin 15 Maret 2021, sehingga fokusnya saat ini di dua lokasi tadi. Kebijakan pengurangan ini sudah melalui analisa daata yang matang,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Sudjatmiko, Selasa (16/3/2021).
Namun demikian, kata Kadinkes, pihaknya terus memonitor dan mengevaluasi pengurangan jumlah puskesmas isolasi itu. Jumlahnya bisa bertambah atau bahkan ditiadakan, menyesuaikan data penyebaran Covid-19.
Sujatmiko menambahkan saat ini total hunian isolasi di dua puskesmas tersebut berjumlah 35, dari 50 tempat tidur yang disediakan. Sedangkan untuk rumah sakit, terpantau mulai dari RSUD Soekandar terpakai 28 dari 113, RS Sakinah terpakai 18 dari 50, RSUD Sumberglagah terpakai 3 dari 6, dan RS Sidowaras terpakai 15 dari 47 tempat tidur.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati selaku Ketua Satgas Covid-19, dalam arahan meminta agar hal ini menjadi lecutan semangat bersama dalam menangani pandemi. Bupati menginstruksikan agar upaya pencegahan konkrit, terus dilakukan secara berkesinambungan dengan komunikasi dan sinergi matang.
“Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat dan Fokopimda, Alhamdulillah trend kasus kita terus menurun. Kita juga terus melaksanakan vaksinasi sesuai jumlah droping dari Dinkes Provinsi Jawa Timur. Namun saya mengajak agar kita semua tidak terlena, protokol kesehatan harus tetap ditaati karena kita tidak tahu kapan pandemi selesai,” pesan bupati.
Pada rapat satgas Covid-19 Selasa sore yang dipimpin bupati dan Wabup Muhammad Albarraa serta koordinator bidang satgas Covid, juga dibahas salah satu hal penting mengenai rencana sekolah tatap muka. Langkah tersebut menunggu setelah semua tenaga pendidik selesai divaksin seluruhnya. Diperkirakan jika tidak terjadi perubahan, sekolah tatap muka akan dimulai pada tahun ajaran baru yakni Juli 2021.
Meski keputusan akhir diserahkan pada daerah masing-masing, pembukaan sekolah akan tetap berpedoman pada instruksi yang berlaku dari Kementrian Pendidikan. Serta, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat apabila sekolah tatap muka sudah berjalan.
Sejalan dengan rencana tersebut, Bupati Ikfina turut menginstruksikan untuk fokus pada pemulihan ekonomi masyarakat. Bupati meminta agar OPD terkait, segera mendata sasaran untuk pemulihan ekonomi seperti pedagang dan pelaku UMKM. (im)